News

Bantah Pernyaatan Trump, Menlu Iran: Tidak ada Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel

Melalui akun X-nya, Araghchi mengungkapkan bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Instagram Abbas Araghchi/@araghchi
GENCATAN SENJATA-Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, bantah terkait pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang mengumumkan bahwa gencatan senjata telah tercapai antara Israel dan Iran. 

TRIBUNAMBON.COM – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, kebingungan terkait pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang mengumumkan bahwa gencatan senjata telah tercapai antara Israel dan Iran.

Melalui akun X-nya, Araghchi mengungkapkan bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel seperti yang diumumkan Trump pada Selasa pagi.

"Sampai saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' terkait gencatan senjata atau penghentian operasi militer."

"Namun, dengan syarat bahwa rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi, kami tidak berniat melanjutkan respons militer setelahnya."dikutip dari Al Jazeera, Selasa (24/6/2026).

Selain itu, Mengutip Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebenarnya telah memanggil Kabinet Keamanannya, yang terdiri dari menteri-menteri kunci di bidang pertahanan dan keamanan, untuk membahas situasi yang ada.

Namun, Netanyahu memerintahkan agar tidak ada pembahasan atau pernyataan publik terkait gencatan senjata dengan Iran untuk saat ini.

Permintaan Damai Trump

Melalui media sosial Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa gencatan senjata telah tercapai antara Israel dan Iran pada Selasa (24/6/2025) pagi.

Trump menulis:

"SELAMAT KEPADA SEMUANYA! Telah sepenuhnya disetujui oleh dan antara Israel serta Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA yang lengkap dan total (dalam waktu sekitar enam jam dari sekarang, setelah kedua negara menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung), selama 12 jam, di mana perang akan dianggap BERAKHIR!"

"Dengan asumsi semuanya berjalan sebagaimana mestinya—dan saya yakin akan begitu—saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai 'PERANG 12 HARI.'"

"Ini adalah perang yang bisa saja berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan seluruh kawasan Timur Tengah, tetapi itu tidak terjadi—dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!".(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved