PLN UIP MPA

PLN UIP MPA Perkuat Komitmen Pemberdayaan Berkelanjutan Lewat Program Agroforestri

PLN UIP MPA menegaskan peran multipihak dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal.

Istimewa
PLN UIP MPA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) kembali menegaskan peran multipihak dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal. 

JAYAPURA, TRIBUNAMBON.COM - Sebagai wujud nyata komitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) kembali menegaskan peran multipihak dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal. 

Melalui program Agroforestri Berbasis Hutan Rakyat yang saat ini tengah berjalan di Kampung Koya Koso, PLN UIP MPA tidak hanya hadir memberikan dukungan dalam bentuk bantuan bibit dan sarana prasarana, tetapi juga mengedepankan pendekatan kolaboratif yang menempatkan masyarakat sebagai mitra strategis sekaligus subjek utama pembangunan.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, PLN UIP MPA menyelenggarakan forum diskusi terbuka bersama warga Kampung Koya Koso, yang diikuti oleh perwakilan kelompok masyarakat, tokoh adat, perangkat kampung, hingga tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIP MPA

Kegiatan ini bertujuan untuk menampung secara langsung aspirasi, pemikiran, serta harapan warga terhadap pengembangan program agroforestri ke depan, sekaligus membangun kesepahaman bersama atas arah dan strategi jangka menengah maupun panjang dari program yang dijalankan.

“Bagi kami, keberhasilan program TJSL bukan semata dilihat dari sisi administratif atau angka-angka output, melainkan dari sejauh mana masyarakat dapat terlibat aktif, merasa memiliki, serta mampu secara mandiri mengelola dan mengembangkan program ke depannya,” ujar Landi, salah satu perwakilan TJSL PLN UIP MPA dalam kesempatan diskusi tersebut melalui pers rilis yang diterima, Selasa (17/6/2025).

Baca juga: Polisi Amankan Kapal Nelayan Bawa 980 Liter Solar Ilegal di Kepulauan Tanimbar

Baca juga: Sampah Meluber di Belakang Stadion Marren Maluku Tenggara, Warga: Pemandangan Biasa

PLN UIP MPA menegaskan bahwa prinsip inklusivitas dan pemberdayaan partisipatif akan menjadi landasan utama dalam setiap implementasi program TJSL ke depan. 

Dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek perubahan, PLN UIP MPA ingin memastikan bahwa seluruh inisiatif yang dijalankan tidak hanya menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi benar-benar membangun fondasi kemandirian jangka panjang di setiap wilayah binaannya.

"Prinsip kami sederhana: program TJSL bukan sekedar bantuan, tetapi investasi sosial jangka panjang yang berorientasi pada penguatan kapasitas masyarakat. Karena itu, setiap rencana yang kami susun senantiasa dibangun melalui ruang partisipasi seperti hari ini," ungkap Landi.

Dalam sesi dialog yang berlangsung secara terbuka dan partisipatif, berbagai usulan konstruktif disampaikan oleh masyarakat. Beberapa diantaranya menyoroti pentingnya penentuan jenis tanaman yang paling adaptif dengan kondisi lahan lokal, penyusunan sistem pengelolaan hasil panen yang optimal, serta penguatan kelembagaan kelompok tani yang akan menjadi motor penggerak pengelolaan kawasan agroforestri secara berkelanjutan.

Pentingnya pemetaan lahan secara menyeluruh juga menjadi topik pembahasan utama. Dengan pemetaan yang akurat, diharapkan proses pengelolaan lahan dapat berjalan secara efisien, transparan, serta mampu memitigasi potensi konflik pemanfaatan lahan di kemudian hari. 

Selain itu, warga juga mengusulkan adanya pendampingan teknis berkala dari pihak terkait, termasuk dari PLN UIP MPA maupun instansi pendukung lainnya, agar kapasitas kelompok kerja dapat terus berkembang.

Paimon Weya, selaku perwakilan kelompok masyarakat Kampung Koya Koso memberikan apresiasi atas ruang dialog yang dibangun oleh PLN UIP MPA

Menurutnya, pola pendekatan yang mengedepankan komunikasi dua arah menjadi kunci utama dalam memastikan program benar-benar selaras dengan kebutuhan riil di lapangan.

“Diskusi semacam ini memberi kami kesempatan untuk turut menyusun arah program sesuai dengan kondisi lokal yang kami hadapi sehari-hari. Kami tidak hanya dilibatkan dalam aktivitas penanaman, tetapi juga diajak berpikir bersama untuk menyusun strategi keberlanjutan agar manfaat program dapat dinikmati oleh masyarakat dalam jangka panjang,” ungkap Paimon.

Melalui model kemitraan berbasis lokal ini, program Agroforestri Berbasis Hutan Rakyat di Kampung Koya Koso diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, meningkatkan fungsi ekologis kawasan, serta menciptakan ketahanan adaptif masyarakat terhadap ancaman perubahan iklim. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved