Maluku Terkini

Ini Tiga Strategi ESDM Dorong Investasi, Kiat: Sudah Ada Satgas Ketahanan Energi dan Hilirisasi

Rencana strategis pun dibuat kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahdalia untuk menarik sebanyak-banyaknya modal ke nusantara, tidak

|
TribunAmbon.com/ Ummi Dalila Temarwut
INVESTASI - TA ESDM RI Bidang Percepatan Investasi Peningkatan Produksi dan Manajemen resiko Industri Migas, Iksan Kiat, Sabtu (14/06/2025). Regulasi dan birokrasi disebut jadi hambatan investasi di Provinsi Maluku, tak terkecuali di Migas. 

Laporan wartawan Tribun Ambon.com Ummi Dalila Temarwut

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI terus mengoptimalkan pengelolaan sektor minyak dan gas (migas) nasional dengan menciptakan iklim investasi yang sehat.

Rencana strategis pun dibuat kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahdalia untuk menarik sebanyak-banyaknya modal ke nusantara, tidak terkecuali di Maluku.

Tiga startegi itu yakni;

Pertama, memperbaiki skema investasi guna menciptakan iklim usaha yang lebih menarik dan kompetitif.

Tuk wilayah Maluku yang memiliki tantangan geografis tersendiri, langkah ini dinilai penting agar investor tertarik untuk menanamkan modal dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas di kawasan tersebut.

Kedua, pengumpulan data dan peningkatan eksplorasi sebagai dasar kebijakan dan arah pengembangan migas yang tepat sasaran.

Dengan data yang akurat, proses eksplorasi migas dapat dilakukan secara lebih efisien dan berdampak langsung pada peningkatan produksi nasional.

Ketiga, mempercepat sinkronisasi birokrasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan perizinan, mempercepat implementasi kebijakan, dan menghilangkan hambatan regulasi yang kerap memperlambat proses investasi.

"Salah satu yang sudah dibuat adalah Satgas Ketahanan Energi dan Hilirisasi, ketuanya Pak Menteri Bahlil dan wakil ketuanya ada sembilan menteri," ujar Tenaga ahli Kementerian ESDM RI bidang percepatan investasi, peningkatan produksi, dan manajemen risiko industri migas, Iksan Kiat usai menjaring aspirasi di kampus Politeknik Negeri Ambon, Sabtu(14/062025).

Diyakininya, strategi itu akan menjawab tantangan investasi yang beberapa tahun sebelumnya sangat dikeluhkan oleh para pemilik modal.

“Hambatan utama yang sering dihadapi investor itu, mereka kayak dipalak dari awal, Jadi skema investasinya itu seakan-akan mereka harus menanggung risiko tinggi, bagi-baginya mereka tidak terlalu besar dan birokrasi yang berbelit-belit sehingga mereka juga malas. Itu hambatan utama yang kita perbaiki dan telah berhasil tahun ini,” ungkapnya.

 “Birokrasinya juga masih terlalu rumit, Ini yang harus kita benahi agar Indonesia bisa jadi negara yang ramah investasi, khususnya di sektor strategis seperti migas,” tambahnya.

Pemerintah pun berharap sektor migas Indonesia semakin kompetitif, berkelanjutan, dan mampu memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan nasional maupun daerah. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved