Menjemput Mimpi di Masa Purnabakti: Opa Ulis dan Keindahan Puncak Elshadday Anjel’s Swang Ambon

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Di usia yang bagi sebagian dianggap sebagai waktu beristirahat, Ulis Wattimena justru memilih menanam harapan. 

Setelah resmi pensiun dari pekerjaannya di Kantor Gubernur Maluku pada 2017 silam, pria yang akrab disapa Opa Ulis ini tak ingin masa purnanya berlalu begitu saja. 

Ia punya mimpi, menghadirkan keindahan dan ketenangan dari atas sebuah bukit. 

Lahan perkebunan keluarga di kawasan jalan Siwang, Urimesing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon menjadi titik awal. 

Dengan anggaran pribadi yang terbatas, Opa Ulis mulai bekerja sendiri. 

Perlahan-lahan menyulap kebun menjadi tempat melepas penat dari rutinitas kota. 

Dua tahun setelah pensiun, mimpi itu akhirnya terwujud.

Baca juga: Basudara Benelli Ambon: Rindu yang Menyeruak hingga Dijamin Auto Ganteng

Pada 2019, Puncak Elshadday Anjel’s Swang resmi dibuka untuk umum. 

Nama yang dipilihnya bukan tanpa makna “Elshadday” berarti Tuhan maha kuasa, sebuah pengingat bahwa apa yang dibangun ini tak lepas dari campur tangan sangat kuasa. 

Puncak Elshadday Anjel’s Swang kini berdiri sebagai destinasi wisata alam yang menawan. 

“2019 dibentuk dengan inisiatif sendiri dan lahan sendiri. Mengingat sudah purna bakti dan lahan ini dulunya tempat kebun, lalu lihat lokasi alam ini yang indah, makanya dibuat sebagai tempat wisata,” tutur Opa Ulis. 

Pohon-pohon kecil dibentuk menyerupai terowongan, menyambut pengunjung seolah masuk dalam dunia berbeda. 

Dekorasi khas seperti papan kupu-kupu, pohon-pohon kecil yang dibentuk love, dan replika perahu tersebar di berbagai sudut, menjadi latar favorit bagi penggemar foto.

Namun daya tarik sejatinya bukan hanya estetika buatan, melainkan panorama alam yang terbentang luas dari ketinggian.