Ambon Hari Ini

Bangun Kehidupan Harmonis di Maluku, Klaster Salawaku Dialog Lintas Agama dan Budaya

Dialog Lintas Agama dan Budayadigelar Klaster Salawaku di Gedung Kuliah Pascasarjana IAIN, Minggu (18/5/2025).

Istimewa
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Abidin Wakano membuka Dialog Lintas Agama dan Budaya yang digelar Klaster Salawaku di Gedung Kuliah Pascasarjana IAIN, Minggu (18/5/2025). 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Abidin Wakano membuka Dialog Lintas Agama dan Budaya yang digelar Klaster Salawaku di Gedung Kuliah Pascasarjana IAIN, Minggu (18/5/2025).

Kegiatan dengan tema Titik Temu Salam Sarane Untuk Kehidupan Harmonis di Kota Ambon merupakan momen bagi anak-anak muda di Maluku

"Ini momen yang bersejarah bagi anak-anak muda, dalam mengumpulkan pemuda lintas agama, dengan hal ini Dan pada proses-proses semacam ini kita akan lebih erat dalam persaudaraan" Ucap Wakano yang juga sebagai salah satu Pembina Klaster Salawaku.

Wakano menambahkan, pemuda harus menjadi garda terdepan untuk mengambil bagian dalam literasi keagamaan, sebab dengan momen seperti ini kita akan tetap terjaga.

“Literasi keagamaan sangatlah penting untuk Generasi Gen Z, Karena dengan memahami orang lain kita bisa menjadi mitra yang baik dalam kehidupan bagaimana mungkin bisa kita bisa memperlakukan orang dengan baik jika tidak memahaminya," ungkapnya.

Baca juga: UT Ambon Kukuhkan 236 Wisudawan, Ada Pasangan Suami Istri hingga Para Dokter

Baca juga: Sejumlah Tiang Lampu Taman Rusak di Area Taman Kota Tual

Wakano menilai saat ini masing-masing orang mungkin memahami agamanya tanpa melihat titik baik dari agama yang lain sehingga generasi muda banyak terpengaruh dengan isu sara.

"Secara kompetensi kepribadian masing-masing orang memahami agama dengan sungguh mungkin setelah ini generasi mudah bisa komparatif dengan cara memahami orang lain dan menghargai tradisi sekaligus kebiasaan yang berbeda," kata Wakano.

Sementara itu, Abdul Manaf Tubaka  menyampaikan, kegiatan ini bertujuan dalam dalam menumbuhkan persaudaraan antara umat beragama.

"Kegiatan ini jangan di anggap sebagai satu kegiatan tanpa makna, ini satu perjumpaan untuk membangun pemahaman bersama agar kita tidak hanya sebatas memahami saja tapi harus sampai pada wilayah apresiasi dalam menjawab simpul keberagamaan," ucap Tubaka.

Tubaka menjelaskan, Komunitas Klaster Salawaku, terdiri dari empat simpul yakni Simpul Ahuru, IAIN, Batu Meja, Kewang dengan mengutamakan kompetensi, personal, kompetensi komparatif, dan kompetensi kolaboratif.

"Kegiatan yang mempertemukan komotias lintas agama kenapa untuk menumbuhkan pemahaman satu sama lain, semacam perjumpaan sosial yang bisa terjadi dimana saja terutama pada wilayah keagamaan," tuturnya.

Dia menambahkan, baik Islam, Kristen, Hindu Budha, semuanya berkumpul sebagai agen perubahan dalam menjawab pembangunan dengan simpul ini kita bisa tumbuh dengan kreatifitas.

Diketahui, dialog tersebut menghadirkan, Abidin Wakano, Manaf Tubaka, Pendeta Daniel Watimanela, sebagai pembicara, dan peserta dari Angkatan Muda Gereja Protestan (AMGPM) Syalom Batu Meja, Remaja Masjid Imam Rijali IAIN Ambon, Komunitas Sansekerta Beta, Dewan Eksekutif IAIN Ambon

Sekaligus didukung oleh, Institut Kalijaga For Justice, bekerja kerja sama dengan Institut Leimena.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved