Penelantaran Anak

Asteria Irene Lerebulan Laporkan Mantan Suami ke Polisi Atas Dugaan Penelantaran Anak

Laporan ini didasari atas keprihatinan Asteria terhadap kondisi ketiga anaknya yang dinilai tidak mendapatkan perhatian dan nafkah yang layak

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Freepik
ILUSTRASI PENELANTARAN ANAK 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Seorang ibu rumah tangga, Asteria Irene Lerebulan (53), mendatangi Polresta Ambon, Senin (5/5/2025) untuk melaporkan mantan suaminya, Dominggus Advento Batfutu (47), atas dugaan penelantaran anak. 

Laporan ini didasari atas keprihatinan Asteria terhadap kondisi ketiga anaknya yang dinilai tidak mendapatkan perhatian dan nafkah yang layak dari sang ayah pasca perceraian mereka.

Kisah ini bermula jauh sebelum perceraian resmi Asteria dan Dominggus tahun 2019. 

Asteria mengungkapkan bahwa kecurigaan atas perselingkuhan mantan suaminya mulai muncul sejak awal tahun 2018, berdasarkan informasi dari anaknya sendiri dan berbagai kabar yang beredar.

Kecurigaan itu semakin kuat pada April 2018, ketika sang anak menyebut nama Putri Pasanea, seorang penyanyi yang direkrut oleh Dominggus selaku produser sebuah label rekaman. 

"Selama ini mama ada curiga papa selingkuh dengan perempuan lain tidak, saya curiga karena uang sering berkurang," ujar Asteria menirukan perkataan anaknya kala itu. 

Kecurigaan Asteria semakin terbukti ketika ia melihat mantan suaminya kerap mengenakan pakaian serupa dikenakan Putri Pasanea

Selain dugaan perselingkuhan, Asteria juga mengungkapkan adanya aliran dana sebesar Rp 200 juta yang ia transfer kepada Dominggus.

Baca juga: Gelar Nobar Final Liga Champions, Kapolsek Nusaniwe Hadirkan Putri Pasanea, Lilis dan Jean Christy

Baca juga: Total 291 Kasus Penularan Rabies di SBB Maluku, Stok Vaksin Malah Menipis

Belakangan diketahui uang itu digunakan untuk membeli mobil Suzuki Swift berwarna merah atas nama Putri Pasanea.

Ironisnya, Asteria juga sempat terjerat kasus penggelapan uang asuransi senilai Rp 3 miliar. 
Uang tersebut, diakui Asteria, ia gunakan untuk membahagiakan suaminya. 

Namun, selama proses hukum yang menjeratnya dari tahun 2018 hingga dibebaskan pada 2 April 2020, Asteria memilih untuk melindungi Dominggus dan tidak menyeretnya dalam kasus tersebut.

"Saat ditangkap hingga persidangan saya selalu menutupi hal ini, saya tidak mau dia terjerumus dalam kasus ini," ungkap Asteria.

Namun, pengorbanan Asteria berbalas pahit. Pada 18 Maret 2019, saat ia masih menjalani masa pembinaan di lapas, Dominggus justru menggugat cerai. 

Asteria tidak dapat menghadiri persidangan dan putusan cerai resmi dikeluarkan pada 18 Mei 2019. 

Meskipun amar putusan menetapkan hak asuh ketiga anak menjadi tanggung jawab bersama, Asteria menyayangkan sikap mantan suaminya yang sama sekali tidak pernah menjenguk anak-anak selama ia berada di penjara.

"Sangat disayangkan saat saya di penjara, suami tidak pernah melihat anak-anak," tutur Asteria dengan nada sedih. 

Ditambahkan, Dominggus pernah berpesan kepada anak-anak untuk tidak membeli sepatu mahal, padahal menurut Asteria, mantan suaminya justru hidup berfoya-foya.

Setelah bebas dari penjara, Asteria mendapati kedua anaknya dititipkan di rumah nenek mereka, sementara anak sulungnya sedang kuliah di Malaysia dengan beasiswa. 

Ia merasakan betul betapa anak-anaknya merindukan kasih sayang seorang ayah.

"Saya pulang ke rumah bertemu anak-anak, mereka senang karena selama ini tidak mendapat kasih sayang karena papa mereka tidak memperhatikan kehidupan mereka dan lebih berfoya-foya," jelas Asteria.

Berbagai upaya telah dilakukan Asteria untuk menghubungi Dominggus dan meminta pertanggungjawabannya sebagai seorang ayah, minimal dalam hal menafkahi anak-anak. 

Namun, semua usahanya sia-sia karena Dominggus selalu memblokir kontaknya dan tidak pernah mau terlibat dalam urusan sekolah anak-anak.

Salah seorang anak mereka, Pingkan, mengungkapkan bahwa ayahnya hanya mengirimkan uang sebesar Rp 100 ribu untuk ketiga anaknya. 

Itu pun setelah mereka meminta dan seringkali disertai dengan amarah sang ayah.

Asteria bahkan memutuskan untuk bekerja di Malaysia sejak November 2022 untuk membantu perekonomian, mirisnya, selama ia bekerja keras di negeri orang, Vento justru tidak memperhatikan anak-anaknya.

"Ketika saya banting tulang di luar negeri, Vento malah tidak memperhatikan anak-anak. Dia selalu hidup foya-foya, dia bisnis jual beli mobil, dia juga youtubers, pendapatan royalti dari lagu-lagu dan sebagainya, event-event juga," ujar Asteria.

Pingkan menambahkan bahwa meskipun ayahnya memiliki mobil, dua sepeda motor, dan tabungan, namun anak-anaknya tidak diperlakukan dengan layak. 

Bahkan, ketika adik laki-lakinya meminta baju, sang ayah hanya memberikan baju dan celana bekas yang sudah robek.

Setelah kembali dari Malaysia ke Ambon pada Januari 2025, Asteria mencoba mencari keadilan dengan melaporkan dugaan penelantaran anak ini ke Komnas HAM pada bulan Februari. 

Setelah mendapatkan saran untuk membawa kasus ini ke kepolisian, Asteria akhirnya memberanikan diri untuk melapor ke Polresta Ambon pada Senin (5/5/2025).
Ia berharap agar mantan suaminya dapat bertanggung jawab atas kewajibannya terhadap anak-anak mereka. 

Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menindaklanjuti laporan ini dan memberikan keadilan bagi anak-anak yang merasa diabaikan oleh ayah kandungnya. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved