Bentrok di Malra

Pasca Bentrok Antar Pemuda, Landmark Kota Langgur Sepi, Jalan Masuk Kompleks Disekat

Korban terluka dari warga berjumlah 7 orang. 2 diantaranya meninggal dunia. Sementara korban dari anggota Polres Malra

Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Megarivera Renyaan
BENTROK MALRA : Jalan masuk Lampu Merah Ohoijang disekat menggunakan sengk bekas, Senin (17/3/2025) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Bentrok antar sekelompok pemuda kembali terjadi di Landmark Kota Langgur, Kelurahan Ohoijang-Watdek, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Minggu (16/3/2025) dini hari. 

Imbas dari peristiwa ini menyebabkan 16 orang jadi korban. 

Korban terluka dari warga berjumlah 7 orang. 2 diantaranya meninggal dunia. Sementara korban dari anggota Polres Malra berjumlah 9 orang. 

Umumnya, para korban mengalami luka-luka akibat terkena tembakan senapan angin, anak panah dan parang.

Pantauan TribunAmbon.com, Senin (17/3/2025) Pukul 15:58 WIT, setelah bentrokan suasana di seputaran kawasan Landmark Kota Langgur sepi.

Nampak aparat Brimob berjaga di salah satu pangkalan ojek di samping Dinas Pertanian Malra 

Sementara jalan masuk ke karang tagepe depan Landmark Kota Langgur ditutup menggunakan rangka besi.

Baca juga: Ini 5 Kandidat yang Siap Rebut Kursi Ketua DPW PAN Maluku

Baca juga: Permudah Masyarakat Bayar Zakat, Super Apps BRImo Solusi Praktis Ibadah di Bulan Ramadan

Arus lalu lintas juga terpantau lenggang tak seperti biasanya. 

Sedangkan, pangkalan ojek di depan Swalayan Gota yang biasanya dijejali pengendara nampak kosong.

Kondisi jalan masuk di sekitar lampu merah disekat rapat menggunakan sengk bekas.

Salah satu pengendara, Domi mengatakan was-was melintas di hari ini, mengingat situasi belum sepenuhnya kondusif.

"Kami masih khawatir jika tetiba terjadi bentrokan," ungkapnya.

Menurutnya, memang bentrokan di Malra ini hal biasa namun kali ini eskalasi cukup tinggi.

"Kami meminta Pemda dan aparat Keamanan segera bertindak, jika tidak kami yang profesi tukang ojek ini   sulit beraktivitas," ujarnya. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved