UMKM di Ambon

Pos Mayang, Inovasi Kopi dengan Gula Merah Saparua Khas Maluku

Priska Birahy (35) dan Grace Orno (32) menghadirkan inovasi kopi yang unik dan kaya akan kearifan lokal di Kafe Pos Kopi.

|
Jenderal
POS KOPI - Kopi dengan campuran gula merah Saparua khas Maluku, Pos Mayang. Racikan Priska Birahy (35) dan Grace Orno (32) ini dijual di Kafe mereka Pos Kopi yang berlokasi di Farmasi Atas, Lorong Sekot, Negeri Urimeseng, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (8/3/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Di tengah tren kopi brown sugar yang sedang digandrungi anak muda.

Priska Birahy (35) dan Grace Orno (32) menghadirkan inovasi kopi yang unik dan kaya akan kearifan lokal di Kafe Pos Kopi.

Melalui 'Pos Mayang', mereka menyajikan kopi yang dipadukan dengan gula merah asli Saparua, Maluku, yang didatangkan langsung Negeri Tuhaha di Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.

"Itu sebagai ciri khas kami, gula merah tidak dipakai dalam makanan saja. Minuman juga bisa termasuk untuk kopi. Kami mencoba eksplorasi pakai gula merah Saparua," ujar Grace Orno, salah satu pemilik Pos Mayang kepada TribunAmbon.com, Sabtu (8/3/2025).

Kopi yang digunakan adalah campuran robusta dan arabika, yang kemudian dipadukan dengan gula merah Saparua yang dicairkan.

"Ada rasa yang khas, tidak sekuat gula merah pabrikan, ada getir pahit karena diolah dari nira atau air pohon mayang atau dalam bahasa Indonesia disebut pohon aren," jelas Priska Birahy.

Untuk mendapatkan racikan yang pas, Priska dan Grace membutuhkan waktu sekitar 2 bulan melalui proses trial and error.

"Kami mencoba menjaga kearifan lokal, gula merah menjadi minuman yang disukai anak muda," tambah Grace.

Satu cup kopi Pos Mayang dibanderol dengan harga Rp. 24 ribu, Kafe ini berlokasi di Farmasi Atas, Lorong Sekot, Negeri Urimeseng, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Kehadiran Pos Mayang tidak hanya menawarkan cita rasa kopi yang unik, tetapi juga mengangkat potensi lokal Maluku, khususnya gula merah Saparua. 

Inovasi ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mencintai dan melestarikan produk-produk lokal.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved