Angka Prevalensi Stunting Kota Tual 85 Persen, Labetubun Bakal Segera Koordinasi dengan Wali Kota
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, Mohammad Subhan Labetubun akan segera berkoordinasi dengan pimpinan terkait angka prevalensi stunting yang capai 85%
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, Provinsi Maluku, Mohammad Subhan Labetubun menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pimpinan daerah ihwal angka prevalensi stunting yang mencapai 85 persen.
Hal tersebut dikemukakan, menyusul pernyataan Wali kota Tual Akhmad Yani Renuat, yang mengaku malu saat retreat di Magelang angka prevalensi stunting Tual capai 85 persen, dan menduduki peringkat nomor urut lima se-Indonesia.
"Apa yang disampaikan pimpinan, saya tidak akan membantah nanti kita ketemu dulu untuk mengkroscek sumber datanya darimana," ungkap Labetubun saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Selasa (4/3/2025).
Menurut Labetubun, pada tahun 2022 lalu menurut survei SSGI berada di angka 24 persen lebih, kemudian di 2023 capai 35 persen sementara di 2024 belum mendapatkan informasi dari survei kesehatan Indonesia.
Baca juga: Tinjau Operasi Pasar Murah di Kantor Pos Mangon Tual, Renuat Ingin Pastikan Program Tepat Sasaran
Baca juga: Pimpin Apel Perdana, Wali Kota Tual Minta ASN Tak Singgung Masalah Pribadi Meski Berbeda Pilihan
"Memang turun naik datanya, jadi saya juga tidak bisa membantah secara langsung, nanti kita akan lihat kembali datanya," ucapnya.
Berdasarkan data yang dikantongi dinas kesehatan, lanjutnya desa dengan angka stunting tertinggi ada di Dullah Selatan terutama di wilayah kerja puskesmas Tual, kemudian di desa Tamedan dan Labetawi.
"Untuk itu apa yang disampaikan pak wali kota merupakan pemicu bagi untuk dapat bekerja dengan perangkat yang ada dalam memberantas stunting," tandas Labetubun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.