Tinjau Operasi Pasar Murah di Kantor Pos Mangon Tual, Renuat Ingin Pastikan Program Tepat Sasaran
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat dan Amir Rumra bersama Pj Sekda Tual Fahry Rahayaan meninjau operasi pasar murah, Selasa (4/3).
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Perdana bertugas, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat dan Amir Rumra bersama Pj Sekda Tual Fahry Rahayaan meninjau sekaligus monitoring operasi pasar pangan murah di Gerai Kantor Pos Mangon, Selasa (4/3/2025).
Renuat, ingin mengetahui perkembangan harga sejumlah bahan pokok yang kerap naik, khususnya saat mendekati Hari Raya Idul Fitri.
"Saya lihat ada beberapa komoditas yang dijual dengan selisih nilai dari harga eceran itu variatif Rp. 1000 hingga Rp. 2000 saja, semoga ke depannya dikoordinasikan dengan Pemda agar kami juga membantu memberikan subsidi harga," ujar Renuat.
Menurutnya, kegiatan pasar murah ini dilakukan dalam moment tertentu dalam rangka mengurangi beban masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Akhmad Yani Renuat Harap Kinerja SKPD Maksimal: Jangan Tidur Saja
Baca juga: Pimpin Apel Perdana, Wali Kota Tual Minta ASN Tak Singgung Masalah Pribadi Meski Berbeda Pilihan
"Saya berharap agar kita tetap berpikir untuk melayani dan membantu masyarakat agar kedepannya lebih sejahtera, sekiranya ini dapat membantu dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tual Darnawati Amir mengatakan, pelaksanaan pasar murah ini dilakukan berdasarkan surat menteri dalam negeri terkait operasi pasar pangan murah di seluruh Indonesia.
Adapun komoditi yang disediakan antara lain, lanjutnya beras medium SPHP, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, kacang hijau, susu kaleng, bawang merah, ayam beku.
"Ini merupakan komoditi yang dibutuhkan saat ini dan beberapa memang tengah mengalami kenaikan harga," ujarnya.
Menurutnya, untuk beberapa komoditi sudah duluan disubsidi dengan memperhitungkan harga pasar di tahun ini, dengan harga pasar di tahun lalu tepatnya di bulan yang sama.
"Misalnya untuk telur kita subsidi Rp. 10 ribu per ribu untuk ayam beku juga disubsidi Rp. 10 ribu, beras SPHP di drop langsung dari bulog, Minyak goreng Kitta dijual dengan harga eceran yang ditetapkan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.