Jalan Rusak
Terdapat 881 Lubang Jalan di Jalur Trans Seram Waipirit - Masohi: Antara Mulus dan Berbahaya
Meski terlihat mulus di beberapa bagian, jalan sepanjang 135 kilometer ini menyimpan ratusan titik kerusakan yang membahayakan pengendara.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Jalan Trans Seram Waipirit - Masohi merupakan satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah.
Jalur Trans Seram ini menjadi sorotan karena kondisinya yang bervariasi.
Meski terlihat mulus di beberapa bagian, jalan sepanjang 135 kilometer ini menyimpan ratusan titik kerusakan yang membahayakan pengendara.
Jalan yang membentang dari dermaga ferry Waipirit hingga kota Masohi ini memiliki 93 jembatan penghubung antar sungai kecil maupun besar.
Kondisi jembatan-jembatan ini sebagian besar baik, dengan hanya satu jembatan di Kecamatan Kairatu yang masih dalam proses pengaspalan.
Namun, di balik mulusnya jalan, terdapat total 881 lubang jalan yang tersebar di sepanjang jalur.
Dari jumlah tersebut, 527 lubang dikategorikan sebagai lubang kecil dengan diameter kurang dari 50 cm dan kedalaman kurang dari 5 cm.
Sisanya, 354 lubang, termasuk kategori lubang besar dengan diameter lebih dari 50 cm dan kedalaman lebih dari 5 cm.
Baca juga: Sempat Terhenti Karena Anggaran Terbatas, Program Makan Bergizi Gratis di Ambon Kembali Dilaksanakan
Baca juga: Universitas Indonesia Bekali Siswa SMA Kristen YPKPM Ambon Pemahaman Penggunaan AI

Kondisi jalan yang rusak ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara roda dua, terutama pada malam hari karena minimnya lampu penerangan jalan.
Bahkan salah satu lubang jalan ditandai warga menggunakan batang pisang sebagai peringatan bagi pengguna jalan.
Selain itu, salah satu titik kerusakan terparah berada di Negeri Kamarian, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Tampak jalan setengah badan jalan yang dapat dilewati pengendara, pasalnya terdapat lubang yang cukup besar akibat abrasi.
Jalan itu nampak rawan kecelakaan lantaran berada di jalan menikung.
Seorang pengendara roda dua, Hendro Kaihena, mengungkapkan keresahannya terkait banyaknya titik kerusakan jalan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.