Pimpinan OPD Tak Diwajibkan Ikut Pelantikan Gubernur Maluku di Jakarta
Para pimpinan seperti kepala dinas maupun kepala badan lingkup Pemprov Maluku tidak dianjurkan ikut pelantikan Gubernur Maluku di Jakarta.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Maluku periode 2025-2030, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath, dipastikan berlangsung tanggal 20 Februari di Jakarta.
Seperti sebelum-sebelumnya, jika ada Gubernur yang dilantik oleh Presiden di Jakarta, pasti banyak pimpinan OPD yang menghadiri acara tersebut.
Namun kali ini berbeda.
Para pimpinan seperti kepala dinas maupun kepala badan lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tidak dianjurkan melakukan perjalanan ke Jakarta hadiri pelantikan.
Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Syuryadi Sabirin mengatakan, pihaknya tidak menganjurkan atau mewajibkan para pimpinan OPD menghadiri acara pelantikan.
Baca juga: Ini Daftar 16 Atlet Karate Maluku Raih 18 Medali di Piala Gubernur Papua Barat Daya
Baca juga: Keuangan Pemkab Maluku Tengah Sedang Tidak Baik-baik Saja, Pemangkasan Anggaran Capai Rp. 72 Milyar
“Biasanya adat ketimuran itu kan, kalau gubernur dilantik, pasti banyak yang ke Jakarta untuk hadiri pelantikan dan syukuran. Tapi kali ini kita tidak anjurkan hal itu,” kata Suryadi, Rabu (12/2/2025).
Hal tersebut, katanya, dilakukan bukan tanpa alasan jelas.
Pasalnya, berdasarkan Inpres 01 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran maka itu harus ditindaklanjuti.
“Kenapa kita tidak wajibkan mereka berangkat, karena faktor efisiensi anggaran. Sebab ada inpres 01 yang harus kita tindaklanjuti,” jelasnya.
Selain itu, sambung Sekda, kemungkinan besar tidak akan ada acara syukuran yang dilakukan pasca Gubernur-Wakil Gubernur dilantik oleh Presiden Prabowo.
“Jadwal Pak Gubenur dan Wagub itu , ketika selesai pelantikan tanggal 20 Februari, tanggal 21 Februari pukul 06.00 WIB pagi itu sudah harus ada di Akmil Magelang,” ungkapnya.
Olehnya itu, kemungkinan besar dengan jadwal tersebut tidak akan ada syukuran yang dilakukan pasca pelantikan.
“Itulah alasannya kita tidak anjurkan,” tegasnya.
“Selesai pelantikan mungkin sore sudah berangkat ke Jogja lalu ke Magelang. Makanya kita tidak anjurkan. Kalau tidak ada syukuran lalu mau ke Jakarta buat apa,” tutup Sekda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.