Maluku Terkini
Jemaat GPM Latta Klasis Pulau Ambon Gelar Sidang Jemaat ke-50 Tahun 2025
Sidang ke-50 Jamaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Latta, Klasik Pulau Ambon Timur (KPAT) resmi dibuka pada Minggu (19/1/2025).
Penulis: Maula Pelu | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sidang ke-50 Jamaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Latta, Klasik Pulau Ambon Timur (KPAT) resmi dibuka pada Minggu (19/1/2025).
Acara pembukaan yang berlangsung khidmat ini, dihadiri berbagai tokoh penting, termaksud Ketua Klasis GPM Pulau Ambon Timur (KPAT), Pendeta O. Ririmasse, serta pemerintah daerah, dan pengurus gereja setempat.
Persidangan resmi dibuka Ketua KPAT, Pendeta O. Ririmasse bersama dengan Camat Baguala diwakili Sekretaris Camat Baguala, Arthur Solsolay, Ketua Majelis Jamaat GPM Latta, dan Ketua Panitia.
Persidangan kali ini mengusung sub tema “Teguhlah sebagai Gereja yang profetik untuk terus berbuah bagi kehidupan bersama”.
Dalam sambutannya, Pendeta O. Ririmasse menegaskan, sub tema ini menekan pentingnya gereja sebagai kekuatan moral di tengah-tengah masyarakat.
“Sub tema ini mengingatkan kita akan beberapa hal penting. Jangan pernah takut melayani, jadilah penerang yang teguh dalam pelayanan, jadilah teladan dalam kehidupan, terus menjadikan gereja sebagai kekuatan moral di tengah-tengah masyarakat, dan pendidikan jangan diabaikan,” kata Pendeta Ririmase.
Dirinya menegaskan, dalam periode 5 tahun kedepannya, pentingnya mengevaluasi, agar dapat mengatasi kekurangan selama periode 2020-2025. Juga memastikan keberlanjutan pelayanan yang baik dan efektif.
“Di tahun 2025 harus dievaluasi dengan teliti, agar penetapan 2025-2030 kita tidak mengalami kecolongan. Dimana pada periode 2020-2025 ada banyak lubang yang harus kita tutup. Periode baru ini kita harus melakukan evaluasi yang tepat,” pintanya.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua Majelis Jamaat GPM Latta, Pendeta D.H. Sapulette.
“Sidang yang ke 50 ini, tentunya penuh banyak harapan. Agar kita semua terus memajukan pelayanan dan memiliki tanggung jawab demi kesejahteraan bangsa dan negara. Karena ini katong (Kita)tetap percaya, bahwa katong dapat melakukan kalau Tuhan berpihak kepada Kita,” ungkap Pendeta Sapulette. .
Dengan harapan, sidang ke-50, dapat memberikan nilai positif dan baik dalam pelayanan.
“Semoga sidang yang ke 50 ini, dapat memberikan nilai yang positif dan lebih baik. Jika bilang 50 itu kata emas, maka di situlah memberikan keemasan bagi pelayanan dan pekerjaan Tuhan,” harap Pendeta Sapulette. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.