Olahraga
Sepak Bola Terdepak dari PPLP Maluku, Wattimena: Fokus Dayung dan Atletik
Sepak bola resmi dikeluarkan dari program pembinaan atlet di PPLP Maluku karena keterbatasan anggaran.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dunia olahraga di Maluku kembali mengalami perubahan signifikan.
Kali ini, cabang olahraga (cabor) sepak bola resmi dikeluarkan dari program pembinaan atlet di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Maluku.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku, Sandi A. Wattimena, saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, menjelaskan bahwa pengurangan cabang olahraga ini dilakukan karena adanya pembatasan anggaran.
"Jadi, bukan hanya di Maluku, tetapi beberapa daerah lain juga mengalami hal serupa. Sepak bola memang sempat menjadi bagian dari PPLP Maluku, namun karena keterbatasan anggaran, akhirnya diputuskan untuk dihentikan," ungkap Wattimena, Rabu (15/1/2025).
Baca juga: Raja Hatalai Resmi Jadi Tersangka Kasus Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Kini Mendekam di Rutan
Baca juga: Progres Rehabilitasi Rumah Korban Angin Puting Beliung Capai 80 Persen
Dikatakan terlepas dari itu, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penambahan atlet dayung dan atletik di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPPLPD) yang dibiayai APBD Provinsi Maluku.
“Kami akan melakukan penambahan untuk dayung lima atlet dan atletik tiga atlet sehingga ke depan ada 3 cabor di PPLPD, yaitu dayung, atletik dan tinju. Kemungkinan akan ada penambahan satu cabor lagi di PPLPD yaitu volly pasir,” tuturnya.
Pengurangan cabang olahraga di PPLP Maluku tentu saja akan berdampak pada pembinaan atlet.
Para atlet sepak bola yang sebelumnya berlatih di PPLP kini harus mencari alternatif lain untuk melanjutkan pembinaan.
Di sisi lain, pemusatan perhatian pada cabang olahraga dayung dan atletik diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet Maluku di tingkat nasional maupun internasional.
Meski hal ini dinilainya akan memicu beragam reaksi negatif dari masyarakat.
Terutama para pecinta sepak bola yang menyayangkan keputusan ini karena sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia.
Namun, Wattimena berharap masyarakat dapat memahami bahwa keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan semata-mata demi kepentingan pembinaan olahraga di Maluku.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.