Sampah di Ambon

Hujan Lebat, Sepanjang Pantai Teluk Ambon Panen Sampah

Pemandangan tersebut memanjang kurang lebih 30 meter dari pintu sungai Galala hingga tepi-tepi pantai Teluk Ambon.

|
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Salama Picalouhata
Haliyudin Ulima
Sampah di sepanjang hilir sungai Wairuhu, Desa Galala, Kota Ambon, Sabtu (4/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

AMBON, TRIBUNAMBON -  Sampah menumpuk di hilir Sungai Wairuhu, Desa Galala, Kota Ambon.

Pantauan TribunAmbon.com, Sabtu (4/1/2025) di Hilir sungai Wairuhu atau tepat di bawah Jembatan Merah Putih (JMP), tampak sampah berserakan.

Pemandangan tersebut memanjang kurang lebih 30 meter dari pintu sungai Galala hingga tepi-tepi pantai Teluk Ambon.

Sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah jenis plastik, karung, pakaian bekas, botol kaleng dan lain-lain.

Andika, salah satu pengunjung dikawasan itu menyebut, selain mengganggu pemandangan, kondisi itu juga dapat mencemari keanekaragaman hayati jika terbawa arus sungai hingga ke laut.

"Jelas sangat menggangu pemandangan, apalagi samapai masuk ke laut, otomatis kehidupan di lautan, ikan-ikan, karang-karang rusak abis," ujarya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (4/1/2024).

Andika sangat menyayangkan karena lokasi tersebut sering menjadi tempat santai yang selalu di kunjungi warga saat hendak menikmati keindahan pantai Teluk Ambon.

"Tempat ini strategis makanya orang sering ke sini, kalau hujan juga bisa berteduh dari bawa JMP ini, cuman kalau sampah sudah banyak begini mau bikin bagimana," tambahnya.

Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukan hanya milik warga sekitar, melainkan para warga yang kerap membung sampah di sepanjang aliran sungai.

"Sampah ini bukan hanya warga sini, tapi orang-orang dari kepala air sana, karena kalau hujan otomatis mengalir sampai sini, jadi menumpuk disini," katanya.

Hal serupa juga dikeluhkan warga lainnya bernama Amir. Dirinya menyebut area itu sering kali dimanfaatkan warga untuk menggali pasir.

"Pasir-pasir ini orang sering ambil, cuman karena sudah menyatu dengan sampah makannya sudah jarang," kata Amir saat diwawancarai Tribunambon.com di lokasi.

Ia berharap, ada niat baik dari para pecinta lingkungan untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, serta mengawasi kawasan tersebut agar tidak dicemari sampah.

"Kalau bisa, pecinta lingkungan di Ambon ini kasi bersih akan, dan buat pengawalan terkait masalah ini," ucap dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved