Dinas PMD-PPA Maluku Tenggara Bakal Bentuk Tim Khusus Seleksi Pj Kepala Ohoi

Dinas PMD-PPA Maluku Tenggara segera membentuk tim khusus untuk menyeleksi penjabag Kepala Ohoi.

Megarivera Renyaan
Plt Kadis PMD-PPA Malra Kace Rahayaan menegaskan bakal segera bentuk Timsel Pj kepala ohoi 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perlindungan Perempuan dan Anak (PMD-PPA) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kace Rahayaan bakal bentuk tim seleksi Kepala Ohoi (Desa).

Pengangkatan Kepala Ohoi juga akan dilaksanakan berdasarkan, amanat UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, yakni jabatan Pj. Kepala Ohoi harus diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kedepannya Pj Kepala Ohoi akan di isi oleh ASN dan bukan lagi non ASN.

"Kami akan melakukan seleksi Pj. Kepala Ohoi sesuai UU No. 6 tahun 2014 tentang desa, yaitu ASN. Jadi kita akan seleksi benar-benar seleksi ASN yang punya kompetensi untuk menjadi kepala ohoi," ungkapnya, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Usia Sekolah Rentan Terkena Rawan Gizi, Huwae Minta Perhatian Khusus Pemda 

Baca juga: Dukung Penurunan Angka Stunting, Dinas Kesehatan Maluku Tenggara Gelar Gerakan Aksi Bergizi

Menurutnya, Tim seleksi bakal diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda), dan anggotanya berasal dari Asisten I Bidang Pemerintahan, Kepala Inspektorat, Kadis PMD-PPA, Kadis BKPSDM, Kepala Kesbangpol, Kabag Hukum, dan Kabag Pemerintahan.

“Nanti dievaluasi, apakah benar-benar calon Pj. kepala ohoi yang berasal dari ASN punya komitmen untuk memfasilitasi kepala ohoi definitif atau tidak," cetusnya.

Dikatakan, jika yang bersangkutan berkomitmen memfasilitasi dan punya langkah-langkah jelas, maka akan didorong lewat dana desa 

Dirinya juga menambahkan, penerapan regulasi ini akan dilakukan pada Mei 2025 mendatang.

“Kita punya kader (ASN) sudah siap. Tinggal kita dorong nama-namanya. Sehingga pergantian Pj. Kepo pada bulan Mei mendatang, ini sudah ada calon dari ASN. Kita akan buat setiap ohoi yang belum definitif," tandasnya 

Lanjutnya, jika ohoi tersebut tak memiliki ASN maka akan diambil dari ohoi terdekat, yang memahami budaya, karateristik wilayah setempat.

"Sehingga benar-benar hidup sosialnya diterima masyarakat setempat," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved