Kronologi Oknum TNI di Deliserdang Diduga Serang Warga, 1 Orang Meninggal, 10 Lainnya Luka-luka

Oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan Armed 2105 Kilap Sumagan diduga menyerang warga.

TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan. 

TRIBUNAMBON.COM –  Oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan Armed 2105 Kilap Sumagan diduga menyerang warga.

Penyerangan terjadi di Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari, 8 November 2023.

Naasnya, akibat penyerangan tersebut satu orang warga tewas dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sibirubiru, Ipda Natan Simatupang, korban meninggal dunia adalah Raden Barus, berusia 60 tahun.

Baca juga: Tabrak Rumah Warga di Galala Hingga Rusak, Pemilik Yakin Pelakunya Agus Ririmasse

Baca juga: Penuh Khidmat, Polres SBB Gelar Upacara Hari Pahlawan Nasional

Sementara itu, sepuluh korban luka mengalami berbagai tingkat cedera, termasuk luka serius yang hampir mengakibatkan putusnya tangan akibat sabetan senjata tajam.

"Korban jiwa berjumlah satu orang dan luka-luka sebanyak sepuluh orang," ungkap Natan.

Penyebab Penyerangan

Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti dari penyerangan tersebut.

Namun, informasi yang beredar, awalnya ada sejumlah personel TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan yang cekcok dengan warga.

Kemudian, rekan-rekannya membalas dengan menyerang ke pemukiman masyarakat.

Meski demikian, hal ini belum terkonfirmasi dari pihak Kodam I Bukit Barisan karena mulai dari Kapendam dan Komandan Detasemen Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan tak merespon saat ditelepon dan kirim pesan singkat melalui WhatsApp.

Suasana Jumat malam hingga Sabtu dinihari tadi sangat mencekam di lokasi dan membuat warga takut keluar rumah.

Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun.

Mobil ambulan pun lalu lalang mengevakuasi warga yang diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved