Tawuran Siswa

Tawuran Antar Siswa di Ambon: Guru SMA 2 Disebut Pimpin Massa

Kericuhan itu melibatkan 8 siswa SMK Negeri 4 yang sementara PKL di Kantor PU dengan sejumlah siswa SMA Negeri 2.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com
Ilustrasi kekerasan 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tawuran antar pelajar terjadi di Kota Ambon, tepatnya di depan Kantor PU Pemerintah Kota Ambon, Kamis (17/10/2024).

Kericuhan itu melibatkan 8 siswa SMK Negeri 4 yang sementara PKL di Kantor PU dengan sejumlah siswa SMA Negeri 2.

Insiden itu menimbulkan korban luka-luka dari kedua belah pihak.

Salah seorang siswa SMK Negeri 4, berinisial LW menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar 12.30 WIT.

Saat itu LW bersama 7 orang temannya sementara menunggu angkot di depan Kantor PU.

Tiba-tiba ada salah satu siswa SMA 2 menyampaikan ajakan berkelahi satu lawan satu dari kakak kelas mereka.

"Sementara duduk di trotoar depan Kantor PU, kami menunggu angkot pulang. Terus ada salah satu anak SMA 2 mengatakan kalau kakak kelas mereka ajak berkelahi satu lawan satu," tuturnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (17/10/2024).

LW dan teman-temannya tidak merespon permintaan itu lantaran mereka tidak ingin ada masalah yang berdampak pada proses praktek PKL di Kantor PU Ambon.

Baca juga: Jadi Sejarah NasDem dan Perindo Duduki Kursi Pimpinan DPRD Ambon, Ini Pesan Dominggus Kaya

Baca juga: 17 Aduan Dugaan Politik Praktis ASN Pemkot Tual Sementara Diproses 

"Kita masih PKL jadi kita tolak," cetusnya.

Lanjutnya, tiba-tiba sejumlah siswa SMA 2 sudah datang dan mengajak mereka berkelahi.

LW dan teman-temannya berlari masuk ke kantor PU guna menghindari perkelahian tersebut.

Naasnya, salah satu teman mereka berinisial GM telah dipukul. 

Hal itu memicu amarah para siswa SMK 4 untuk membalas dan menyelamatkan teman mereka 

"Saat mau masuk ke dalam kantor tiba-tiba mereka datang menyerang, karena melihat teman kami Gio Muskita dipukul makanya kami membalas," ucapnya.

Mirisnya, dia melihat salah seorang guru memimpin massa siswa SMA 2.

"Kami melihat salah satu bapak guru memimpin massa untuk maju menyerang kami," kata LW.

Sementara itu, GM yang menjadi korban pemukulan itu turut membenarkan kejadian tersebut.

Dikatakan, dirinya terkena pukulan tepat di bawah mata sebelah kanan.

Akibatnya, GM mengalami pusing dan terjatuh di sisi trotoar.

"Saya tak sempat kabur sehingga dipukul salah satu siswa SMA 2, pukulan itu tepat mengenai bawah mata saya, saya merasa pusing dan terjatuh. Bibir juga bengkak," tuturnya.

Terpisah dari itu, Guru SMA Negeri 2 Ambon, Seisar Makailipessy membantah tuduhan tersebut.

Dijelaskan, saat mengetahui ada perkelahian yang melibatkan siswanya membuat dia bergegas ke lokasi kejadian.

Namun saat tiba di depan Kantor PU, Makailipessy malah difitnah.

"Mendengar kabar anak-anak sekolah dipukul, saya keluar untuk mengecek siapa yang jadi korban. Mereka bilang siswa SMA 2 dipukul siswa SMK 4 di depan Kantor PU Kota Ambon," tuturnya.

"Saya bergegas ke sana, tetapi sesampainya saya malah dituduh membawa anak-anak untuk berkelahi," tambahnya.

Padahal tujuannya untuk mengecek serta melerai perkelahian antar siswa.

"Saya juga heran mengapa ada siswa SMK 4 di situ, ternyata baru diketahui kalau mereka PKL di situ. Saya mau tanya inti permasalahannya, tapi pegawai PU malah marah. Mereka mengira saya yang membawa massa untuk berkelahi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved