Pilgub Maluku

KIM Plus Pecah Kongsi di Pilgub Maluku, Masing-masing Parpol Usung Jagoannya

Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus hanya harmonis di Pilpres dan tidak seirama di Pilkada Maluku.

|
Kolase TribunAmbon
PILKADA MALUKU: Tiga Calon Gubernur Maluku yakni Murad Ismail, Hendrik Lewerissa dan Jeffry Apoly Rahawarin. 

TRIBUNAMBON.COM -- Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ternyata tak seirama di Maluku.

Masing-masing mereka berpencar untuk mengusung calon sendiri pada Pilkada Maluku 2024.

Sebut saja, PAN dan Demokrat yang sedari awal telah mendukung Murad Ismail dan Michael Wattimena.

Disusul PKS, PKB dan terakhir Partai Golkar yang menjatuhkan hati ke Murad Ismail pada Minggu (25/8/2024).

"Rekomendasi telah diserahkan Pak Ketum jadi Golkar secara resmi mendukung Pak Murad Ismail dan Michael Wattimena," kata Ketua DPD Partai Golkar Maluku Ramly Umasugi kepada wartawan, Senin (26/8/2024).

Baca juga: Jefry Rahawarin Terima Rekomendasi NasDem Maju Pilkada, Kini Total 3 Partai Pengusung

Baca juga: Disambut Hangat Bahlil, Murad - Michael Akhirnya Raih Dukungan Golkar

Beralihnya Golkar ke Murad Ismail sempat mengejutkan publik.

Pasalnya Golkar erat dengan Gerindra pada Pilpres 2024.

Partai beringin kuning tersebut disangka akan mendukung Hendrik Lewerissa bersamaan dengan Gerindra.

Apalagi Lewerissa juga sempat bertemu dengan Airlangga Hartarto saat masih menjabat Ketua DPP Golkar.

Namun ternyata pasca Bahlil Lahadalia memimpin Golkar, rekomendasi tersebut pun tak kunjung diterima Lewerissa. 

Meski berbeda haluan dengan Gerindra, Hendrik Lewerissa yang ditugaskan langsung Ketua DPP sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu, tetap maju didampingi dengan Abdullah Vanath.

Ia didukung pula Perindo dan PPP.

Sementara itu, Partai Nasdem yang baru-baru ini ikut di KIM Plus memilih bergabung dengan PDI Perjuangan untuk Pilkada Maluku.

Keduanya bersama dengan Hanura mengusung Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan masing-masing Parpol pada KIM Plus menghargai perbedaan pasangan calon yang diusung.

Menurutnya, perbedaan sikap partai politik anggota KIM Plus merupakan bentuk kedewasaan dalam berpolitik. 

“Tidak berarti KIM tidak kompak, tidak berarti KIM tidak solid, karena kami memiliki visi, misi yang jauh lebih besar dari urusan pilkada satu dengan pilkada lain," kata AHY, Jumat malam.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved