Waduh! Banyak Lubang di Jalan Durian Patah Menuju Kecamatan Leihitu Maluku Tengah

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Bagi pengendara yang melintasi area Durian Patah Kota Ambon menuju Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, harus berhati-hati, sebab masih banyak lubang jalan. 

Hasil penelusuran TribunAmbon.com, pada Minggu, 11 Agustus 2024, sepanjang kurang lebih 9 kilo meter terdapat sebanyak 727 lubang jalan dengan ukuran bervariasi dari Negeri Hitu, kecamatan Leihitu, Maluku Tengah  hingga ke Desa Hunuth, Kota Ambon. 

Jumlah tersebut meningkat dari penelusuran sebelumnya pada Rabu, 10 Januari 2024 berjumlah 594 lubang jalan. 

Baca juga: 10 Tahun Rusak, Warga Gunung Malintang Ambon Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Minimnya lampu jalan juga menjadi kerawanan tersendiri bagi pengendara. 

Hal tersebut seperti yang dirasakan salah seorang pengendara, Riski Pelu. 

Menurutnya kerusakan jalan ini, tak jarang kerap membuat banyak pengendara mengalami kecelakaan bahkan hingga meninggal dunia. 

“Kolam-kolam sepanjang jalan ini, tak jarang banyak yang alami kecelakaan hingga meninggal. Lampu jalan juga hanya di area desa hunut. Itu pun sudah tidak nyala,” ungkapnnya. 

Lanjutnya, bahwa warga setempat sering memperbaiki secara swadaya dalam menambal lubang jalan itu dengan bahan semen seadanya. Namun, jalan kerap kembali mengalami kerusakan. 

“Kalau perbaikan, sudah berapa tahun ini hanya dari warga setempat yang swadaya lakukan penambalan jalan, lalu menagih secara sukarela dari pengendara,” katanya. 

Riski berharap, kerusakan jalan dapat segera diatasi serta memperbaiki dan memasang lampu jalan di sepanjang jalur itu. 

Mengingat jalur tersebut adalah akses utama warga 11 Negeri di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. 

Juga terdapat banyak destinasi wisata yakni wisata Religi, Sejarah, dan destinasi wisata pantai.

“Harus diperbaiki dan memasang lampu jalan dan juga Jalan berlubang ini. Sebab selain untuk akses warga, juga sebagai jalan utama wisata ke Jazirah Leihitu,” harapnya.  (*)