Pilkada 2024
Jika Terpilih Jadi Wali Kota, Bung Lex Datangkan Investor tuk Dorong Bank Sampah di Ambon
Dijelaskan, dirinya memiliki banyak rekan perusahaan pengelolaan sampah di Jakarta.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Alexander Waas menyoroti masalah penanganan sampah yang tak tuntas di Kota Ambon.
Ia mengaku, masalah ini didengarnya hampir di semua Desa di kota bertajuk 'Manise' ini.
"Sekarang kita lihat isu sampah, ini pembicaraan di kampung-kampung semua terkait masalah sampah," ungkapnya saat hadir di Studio TribunAmbon.com, Selasa (4/6/2024).
Dijelaskan, dirinya memiliki banyak rekan perusahaan pengelolaan sampah di Jakarta.
Berbeda dengan Kota Ambon, sampah di Kota besar merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan.
Hal itu yang ingin diadopsi tuk dijalankan, jika terpilih nantinya menjadi Wali Kota Ambon.
"Ternyata isu sampah ini kita ada jalan, saya punya klien di Jakarta rata-rata perusahaan pengelolaan sampah. Cara berpikir ini harus diadopsi, sampah ini punya nilai ekonomis loh," jelasnya.
Baca juga: Maju Pilwalkot, Bung Lex: Kota Ambon Butuh Investor tuk Lebih Maju
Baca juga: Puluhan Sopir Truk Blokade Pintu Masuk Kapal di Pelabuhan Galala: Hanya Penumpang Bisa Naik
Di lain sisi, dirinya menilai program bank sampah yang sudah berjalan di Kota Ambon jauh dari kata memadai.
Sehingga butuh edukasi dan sosialisasi masif kepasa masyarakat hingga ke tingkat rumah tangga.
"Sudah banyak program bank sampah, tapi kalau dilihat di Kota Ambon ini masih kurang perlu ditingkatkan dalam hal edukasi dan sosialisasi lagi kepada masyarakat. Bank sampah merupakan program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena pengelolaan di mulai dari level rumah tangga. Misalnya di setiap dusun kita buat satu bank sampah," tuturnya.
"Sampah di tampung dan dipilah oleh rumah tangga, sampah anorganik bisa recycle sementara sampah organik bisa menjadi pupuk," tambahnya.
Ia mengatakan, persoalan sampah tidak bisa ditangani secara sendiri-sendiri, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
"Persoalan sampah ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada partisipasi masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga tidak boleh komplain, sampahnya dipisahkan tidak dari rumah," imbuhnya.
Di sisi lain, sebagai calon Wali Kota Ambon, Bung Lex memiliki jaringan kuat dengan pengusaha atau perusahaan pengelolaan sampah di Ibukota.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.