Pilkada 2024

Puluhan Bakal Calon Kepala Daerah di Maluku Ikuti Fit and Proper Test di Gerindra

Ketua DPD Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa dalam sambutannya mengatakan, tahapan fit and proper test dilakukan sebagai media untuk mengeksplorasi po

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Mesya Marasabessy
Sejumlah bakal calon kepala daerah ikut fit and proper test di Gerindra Maluku, Senin (3/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Maluku mengadakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Tahapan partai menuju Pilkada Maluku 27 November 2024 itu dibuka oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa.

Ketua DPD Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa dalam sambutannya mengatakan, tahapan fit and proper test dilakukan sebagai media untuk mengeksplorasi potensi, kapasitas, kapabilitas maupun kemampuan dari balon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mendaftar di Gerindra.

"Hasil dari tahapan ini akan menjadi bahan pertimbangan serius partai Gerindra dalam merumuskan sikap politik. Saya harap panelis bekerja profesional," kata Hendrik, Senin (3/6/2024).

Menurutnya, tahapan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Gerindra diikuti oleh sebanyak 50 balon Wali Kota-Wakil Wali kota/ Bupati-Wakil Bupati se-Maluku.

Baca juga: Besok Ahmad Yani Renuat dan Roem Ohoirat Bakal Ikut Fit And Proper Test di Gerindra 

Fit and proper tes menjadi tahapan yang tidak sekadar ritual organisasi biasa namun menjadi sesuatu yang harus di harus dipandang serius.

"Makanya saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik, dengan partisipasi yang baik pula dari para penalis yang dilibatkan," ujarnya.

Dikatakan, tahapan ini dibuat agar Gerindra dapat mengetahui konsep dan gagasan dari masing-masing balon kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang mendaftar di Gerindra.

Apakah konsep dan gagasan itu yang sifatnya konvensional saja atau konsumen gagasan yang inovatif.

Karena dalam menghadapi masyarakat, seorang kepala daerah tidak bisa menyikapinya hanya dengan pendekatan - pendekatan tradisional konvensional saja.

Kemudian seorang kepala daerah juga harus punya kemampuan merekonsiliasi konflik yang terjadi di masyarakat.

"Banyak kepala daerah yang punya konsep dan gagasan yang baik, tapi tidak semua mimiliki kemampuan dalam merekonsiliasi sebuah konflik yang terjadi di tengah masyarakat. Makanya ini juga jadi pertimbangan kita dalam tahapan ini," paparnya.

Ditambahkan, fit and proper tes yang diadakan oleh Gerindra akan berlangsung selama dua hari.

Panelis yang dilibatkan dari kalangan akademisi yakni Prof. Jusuf Lewakabessy, Dr. Muhammad Riadh Uluputty, Dr. Abidin Wakano, Dr. Hendrik Salmon dan Hendrik Lewerissa mewakili pengurus partai.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved