Balap Motor
Dijuluki Bocah Liar: Ini Profil Pembalap Kelahiran Ambon, Iskar Hu
Tepatnya di tahun 2009 silam, Iskar Hu mengaspal di lintasan Sulawesi Selatan bersama Tim Suzuki Sinar Galesung Pratama.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Pasalnya, Iskar dikontrak selama tiga tahun oleh Tim Sidrap RMS, milik Bupati Sidrap kala itu.
Tak langsung meroket, Iskar sempat terhuyung selama dua seri Kejuaraan MotoPrix.
Barulah di seri ketiga, Iskar menunjukkan manuvernya hingga merebut podium pertama di Kota Palu.
Dijelaskan, kala itu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) MotoPrix dirinya start di grid 9.
Ketatnya persaingan membuatnya sempat tersisih di urutan 12.
Namun, semangat juang dan kerja keras membuat berhasil menikung para pembalap di depannya hingga finish di posisi pertama.
Dari situlah julukan 'Bocah Liar' disematkan padanya.
"Kejurnas MotoPrix saya startnya dari belakang dari grid 9. Lepas startnya di urutan 12, saya cicil-cicil maju terus sampai last lap saya berada di posisi satu. Dari situlah saya diberi julukan bocah liar," tuturnya.
Tak hanya sebut 'Bocah Liar', saat balapan di Gorontalo dia disebut sebagai pembalap Destroyer.
"Karena mainnya saya liar dan saya pernah dijuluki Destroyer pada tahun 2015 waktu balap di Gorontalo," cetusnya.
Puas dengan pencapaian di Sulawesi, Iskar mencoba peruntungannya di Ambon.
Sekitaran tahun 2016 2017 dirinya balapan bersama Tim Rannalt di Sirkuit Non Permanen Transit Passo, Kota Ambon.
Masih dengan Rannalt, Iskar Hu berhasil meraih Juara Umum di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Selang tiga tahun berjuang bersama Rannalt, Iskar pindah ke Tim Brebet.
Kelihaian pembalap bernomor 18 di lintasan kembali teruji, Juara Umum di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru berhasil dikemasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.