Akademisi Sebut Mundurnya Maluku FC dari Liga 3 Sebenarnya Tamparan Keras Bagi Pemda

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Akademisi Olahraga Universitas Pattimura, Minsen Tenine menyebut mundurnya Maluku FC sebenarnya tamparan keras bagi stakeholder di Maluku.

Menurutnya, para pemangku kebijakan di provinsi ini terlalu sibuk dengan konstalasi politik sehingga lupa menaruh perhatian terhadap pengembangan olahraga.

Termasuk, klub-klub sepak bola yang ada.

Sebaliknya, olahraga seringkali ditunggangi sebagai kendaraan untuk kepentingan politik.

"Mundurnya tim Maluku FC dari liga 3 nasional merupakan sebuah tamparan keras bagi stakeholder dan pemegang kebijakan di Provinsi Maluku," ungkapnya, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Kehilangan Sponsor Jadi Alasan Utama Maluku FC Mundur dari Liga 3 Nasional

Baca juga: Maluku FC Mundur dari Liga 3 Putaran Nasional, Ketua Asprov: Sangat Disayangkan

Sebagai akademisi yang berkutat di dunia olahraga, Tenine mengaku kecewa Pemerintah Daerah tidak Maluku FC.

Padahal, Maluku FC merupakan salah satu klub terbaik Se-Provinsi dan digadang-gadang sudah ditargetkan maju ke Liga 2.

"Artinya bahwa Maluku FC sebagai represtatif Orang Maluku di kanca sepak bola Nasional harus mudur itu menandakan bahwa tidak ada sama sekali dukungan dari pemerintah kita," ujarnya kecewa.

Terpisah dari itu, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku Sofyan Chang Lestaluhu sangat menyayangkan mundurnya Maluku FC dari Liga 3 Nasional.

Dikatakan lebih lanjut, dengan mundurnya Maluku FC maka hanya tersisa satu tim perwakilan Provinsi Maluku.

Yakni, PS. Pelauw Putera yang berada di Grup E.

Dirinya belum bisa memastikan seperti apa sanski yang akan diberikan PSSI terhadap tim yang mundur dari Liga tersebut.

Karena sejak surat pengunduran diri itu dilayangkan Manajamen Maluku FC ke PSSI tertanggal 25 April 2024, hingga kini belum ada penjelasan seperti apa sanksinya.

Menurutnya, alasan utama kemunduran Maluku FC tidak lain karena masalah anggaran.