Ambon Hari Ini
Harga Sewa Lapak di Amplaz Naik jadi Ratusan Juta, Puluhan Pedagang Serbu DPRD Ambon
Ketua Perhimpunan Pedagang Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, Edison Wambuloli mengatakan, kedatangan mereka di rumah rakyat ini akibat janji yang tidak
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan pedagang Ambon Plaza (Amplaz) datangi Kantor DPRD Kota Ambon, Jumat (3/5/2024).
Ketua Perhimpunan Pedagang Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, Edison Wambuloli mengatakan, kedatangan mereka di rumah rakyat ini akibat janji yang tidak direalisasi oleh Penjabat Wali Kota Ambon.
Dengan janjinya yakni akan mempertemukan pedagang dengan pihak ketiga sebagai pengelola Amplaz yang baru untuk membicarakan perihal harga unit/lapak yang melonjak dari Rp. 40 juta naik hingga Rp. 400-500.
"Penentuan harga unit tidak pernah libatkan kami selaku pengguna unit. Penjabat Wali Kota janji akan bahan bersama kami dengan Moderen selaku pengelola, tapi sampai sekarang tidak terealisasi," katanya.
Selain menindaklanjuti janji Penjabat Wali Kota, mereka juga akan meminta DPRD menfasilitasi untuk bisa menurunkan harga unit lapak Amplaz yang naik drastis setelah diserahkan ke pihak ketiga.
Baca juga: Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada, Hakim Vonis Sekretaris KPU Aru 4 Tahun Penjara
Baca juga: DPRD Terpilih Tidak Lapor Harta Kekayaan, Basuki Rahmat Oat: Batal Dilantik
Mereka meminta agar harga lapak diturunkan 50 persen dari harga yang ditetapkan dengan mencapai ratusan juta itu.
Pihaknya juga meminta agar bisa mempertemukan pedagang dengan PT. Modern Multiguna bersama Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.
"Kita minta diturunkan 50 persen dari harga sekarang yang Rp400-500 itu. Kami minta agar dapat dipertemukan dengan PT. Modern Multiguna bersama Penjabat Wali Kota,” ungkapnya.
Tak hanya sampai disitu, biaya cleaning service menurut pedagang juga naik tanpa ada pembahasan sebelumnya.
“Ini hal-hal yang kami adukan dan kami minta DPRD segera tindaklanjuti sebelum SHGB kita berakhir Juli 2024 ini," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.