Info Daerah
Sejumlah Mahasiswa di Buru Demo Tolak Kehadiran PT. Merdeka Tambang Jaya
Penolakan itu dilakukan dalam bentuk unjukrasa yang berlangsung di depan Kantor Bupati Buru, Senin (22/4/2024).
Penulis: Zainal Ameth | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah Mahasiswa mengatasnamakan Pelajar Islam Indonesia (PII) tegas menolak kehadiran PT Merdeka Tambang Jaya di kawasan Gunung Botak.
Penolakan itu dilakukan dalam bentuk unjukrasa yang berlangsung di depan Kantor Bupati Buru, Senin (22/4/2024).
Dalam aksinya, mereka berorasi secara bergantian menyampaikan tuntutan aksi hingga mempertanyakan perihal izin operasional PT Merdeka Tambang Jaya.
Kordinator aksi, Umar Rifaldi Nadjar menjelaskan, keberadaan perusahaan tambang itu akan merugikan warga lokal yang menggantungkan hidup dari aktivitas pertambangan.
Baca juga: Jeffry Tak Kunjung Pasti, Faisal Pastikan AMPG Jagokan Murad Raih Rekomendasi Golkar
Baca juga: MK: Perubahan Syarat Usia Capres 2024 Sudah Sesuai Putusan, Tak Ada Bukti KPU Berpihak
Ribuan warga akan kehilangan pekerjaan, sementara kebutuhan pekerja profesional tidak dapat dipenuhi oleh warga lokal.
Disebutkan, sebagian besar warga tidak memiliki ijazah sebagai syarat administratif, termasuk kompetensi keilmuan sesuai kebutuhan perusahaan.
"Bagaimana nasib anak anak negeri, bagaimana nasib anak adat sementara izin perusahaan harus punya ijazah," kata Umar.
"Yang kami temui tokoh adat sangat mengeluh, Karen tokoh adat disni tidak memiliki ijazah, bagaiman kejelasan dari perusahaan tersebut sehingga dapat mengakomodir tokoh-tokoh adat yang punya tanah dan beroperasi diatasnya," tambahnya.
Dengan alasan yang sama, dia juga menolak penyisiran pekerja tambang ilegal Gunung Botak.
"Kami datang disni menuntut pemerintah daerah segera menyetop kegiatan penyisiran," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.