Komunitas

Ini Profil Komunitas Jejak Muda Indonesia, Lahir dari Maluku tuk Nusantara

Oleh lima sekawan, Philips Christophel Anakotta, Frensly Loppies, Wildo Muryani, Glen Engel, dan Ronald Rumahlatu. Komunitas bernama Jejak Muda Indon

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy / Jejak Muda Indonesia
AMBON: Jejak Muda Indonesia saat menjalankan program pengabdian masyarakat di RT Colombo, Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah pada 12 sampai 18 November 2023. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Komunitas Jejak Muda Indonesia merupakan salah satu gebrakan anak muda Maluku.

Gerakan ini terlahir dengan berdasar pada pengabdian masyarakat.

Bukan mencari panggung pencitraan, melainkan kesadaran tatkala melihat kesenjangan sosial di Maluku butuh sentuhan dingin anak muda.

Oleh lima sekawan, Philips Christophel Anakotta, Frensly Loppies, Wildo Muryani, Glen Engel, dan Ronald Rumahlatu.

Komunitas bernama Jejak Muda Indonesia berdiri pada 5 Desember 2022 lalu.

Hal itu dituturkan Founder Jejak Muda Indonesia, Philips Christophel Anakotta saat diwawancarai TribunAmbon.com dalam acara Tribun Ambon Podcast dengan topik 'Generasi Muda Jadi Motor Penggerak Pembangunan'.

"Komunitas ini kami bentuk pada 5 Desember 2022 karena kami melihat kesenjangan sosial di Maluku dan hal ini banyak ditutup mata oleh anak muda," ungkapnya, Sabtu (23/3/2024).

AMBON: Founder Jejak Muda Indonesia, Philips Christophel Anakotta bersama Co-founder, Frensly Loppies saat menjadi narasumber dalam program Tribun Ambon Podcast, Sabtu (23/3/2024).
AMBON: Founder Jejak Muda Indonesia, Philips Christophel Anakotta bersama Co-founder, Frensly Loppies saat menjadi narasumber dalam program Tribun Ambon Podcast, Sabtu (23/3/2024). (TribunAmbon.com)

Lanjutnya, pengabdian yang dilakukan terbagi dalam tiga sektor, yakni; Kesehatan, Ekowisata dan Pendidikan.

Ia mengatakan, Jejak Muda Indonesia memilih menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dibanding harus memelas perhatian pemerintah.

"Daripada menuntut pemerintah untuk memberi perhatian bagi masyarakat, kami memilih langsung turun ke lokasi untuk menjadi solusi nyata," tegasnya.

Meski didirikan oleh pemuda Maluku, Jejak Muda Indonesia terbuka kepada seluruh pemuda di Nusantara.

Bahkan beberapa perekrutan Volunteer, para pemuda dari berbagai kota di Indonesia ikut bergabung.

Di antaranya, dari Medan, Jakarta, Bandung, Sumedang, Bogor, Makassar, Solo, Malang, Surabaya, Jogja, Kalimantan, NTB, NTT, dan sebagainya.

Baca juga: Salut! Komunitas Motor R15 V3 Indonesia Ambon Chapter Berbagi Takjil tuk Warga Muslim

Total sudah 53 pemuda yang berkontribusi dalam kegiatan yang digelar Jejak Muda Indonesia, baik sebagai Volunteer maupun penyelenggara kegiatan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved