Jemaat GPM Waipo Maluku Tengah Minta Perhatian Sinode, Sudah Sebulan Ibadah di Tenda
Ratusan anggota jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Waipo, Desa Haruru, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah sudah sebulan lebih beribadah di tenda.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan anggota jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Waipo, Desa Haruru, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah sudah sebulan lebih beribadah di tenda.
Mikson Rahangmetan, salah satu anggota jemaat GPM mengaku sejak sebulan terakhir terpaksa beribadah menggunakan tenda di kompleks Waipo.
"Kurang lebih sudah sebulan ini kami beribadah di sini. Tapi kita ada dalam kebaktian di Gereja Yabok Jemaat Petra dan untuk kebaktian rayon sekarang ada seperti saat ini," kata Mikson di Masohi, Selasa (5/3/2024).
Kondisi ini pun mengundang rasa kecewa anggota jemaat disini.
Namun demikian mereka tetap bersyukur masih bisa melakukan aktivitas ibadah dan memuji Tuhan yang maha kasih.
Beribadah di dalam tenda beratapkan terpal dan bertiang bambu katanya, samasekali tak menyurutkan semangat para hamba Tuhan untuk memujiNya.
"Kami berada dii tempat ini, itu adalah bagian kehidupan umat orang percaya. Yang mana kita hidup ini kita bukan hanya kesenangan yang kita terima tapi juga penderitaan dan kesengsaraan itu juga menjadi bagian hidup kita semua.Itu tidak dipungkiri dalam kehidupan kita umat manusia," jelas Mikson.
Minson juga mengatakan bahwa sebelumnya ia dan anggota jemaat lainnya itu beribadah di Gereja Emanuel GPM Waipo depan Marakas Kabaessy namun terjadi satu dan lain hal menyebabkan mereka harus mengalah dan mendirikan tenda untuk melanjutkan aktivitas ibadah mingguan mereka.
Untuk itu, mereka meminta agar persoalan ini bisa menjadi atensi serius semua pihak, baik Sinode GPM Maluku, Pangdam, Bintal Kodam, Klasis GPM agar bisa menengahi persoalan yang terjadi di jemaat GPM Waipo saat ini.
"Tapi di saat ini beta mau sampaikan untuk Jemaat Gereja Protestan Maluku, bahkan umat di sini (Waipo), Pangdam, Bintal, Klasis dan Sinode GPM boleh menyikapi dan menyelesaikan akan permasalahan yang sudah terjadi disaat ini," ungkap Mikson.
Meski begitu lanjutnya, dalam persoalan ini tak harus ada yang disalahkan namun perlu ada penengah yang bisa megadvokasi persoalan ini agar bisa kembali seperti biasanya.
"Karena disini tidak boleh ada yang disalahkan antara satu pihak tetapi disini ada suatu hal yang memang dapat menjadi kekuatiran dan penyesalan dapm diri kita.
Untuk itu, mereka harus melihat dan menyelesaikan persoalan anggota Jemaat GPM yang terjadi di saat ini.
"Dengan harapan tidak terulang lagi bagi jemaat-jemaat yang lain. Itu mungkin harapan kami. Kemudian satu lagi yang kita harapkan pimpinan-pimpinan seperti Pangdam, Gereja untuk menyikapi dan menyelesaikan persoalan ini supaya kedepan kita tidak lagi mengalami hal demikian," harapnya.
| TPAKD Malteng Dinobatkan Terbaik di Wilayah Timur, Bupati Komitmen Dorong Ekonomi Inklusif |
|
|---|
| Harga Ikan di Pasar Binaiya Masohi Variatif, Ikan Kembung Rp. 20 Ribu per 8 Ekor |
|
|---|
| DPRD Maluku Tengah Soroti Lambatnya Pembahasan LPJ APBD 2024 dan Menyoal Dokumen LHP BPK |
|
|---|
| Titik Baca Perpusnas Mulai Ditandu ke Negeri Manusela, Perkiraan Tiba Minggu 12 Oktober |
|
|---|
| Dugaan Korupsi Dana Bansos 2023 Dinas Koperasi Maluku Tengah Terkuak, Kejari Selidiki |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.