Pemilu 2024

Warga Masohi Ngamuk Tak Dapat Nyoblos, Ini Penjelasan KPPS

Kejadian itu berlangsung di TPS 26, Kelurahan Namaelo, Kota Masohi, Maluku Tengah, Rabu (14/2/2024) siang.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar
Suasana TPS 26, Kelurahan Namaelo, Kota Masohi, Maluku Tengah, Rabu (14/2/2024). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM – Seorang warga di Masohi mengamuk lantaran tidak dapat menggunakan hak suaranya pada pemilihan presiden, DPR RI, DPR Provinsi dan Kabupaten/ kota 2024.

Kejadian itu berlangsung di TPS 26, Kelurahan Namaelo, Kota Masohi, Maluku Tengah, Rabu (14/2/2024) siang.

"Kecewa lah, karena katong sudah datang tapi tidak dapat coblos," kata Lela salah satu warga kepada TribunAmbon.com di lokasi TPS 026 Kelurahan Namaelo.

Dijelaskan, saat itu dia tiba di TPS sekitar pukul 11.00 WIT, kemudian petugas TPS mempersilahkan dirinya untuk menunggu.

Petugas mengaku masih melayani warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sementara dirinya masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).

"Kita sudah datang tadi tapi mereka bilang ibu-ibu tunggu sampe jam 12 baru kita layani KTP, lalu ?" jelas Lela dengan nada tanya.

Baca juga: Ngaku Coblos di TPS 5, Ketua TKD 02 Hendrik Lewerissa Ternyata Golput

Baca juga: Masuk DPTB, Pj Bupati Malra Didampingi Istri Nyoblos di TPS 15 Langgur

Karena masih harus menunggu, dia kemudian meninggalkan lokasi TPS hingga sekira pukul 13.00 WIT kembali untuk menggunakan hak suaranya.

"Lalu kita datang jam satu dong bilang suda tutup, ini bagaimana," ucap Lela.

Menanggapi hal ini, Ketua KPPS 026, Samsul Bahri Niapele membenarkan sempat ada aksi adu mulut antara pemilh dengan petugas KPPS dan Panwascam.

"Iya tadi ada ribu-ribu sedikit, tapi itu tidak masalah karena sudah kami selesaikan," ucap Samsul.

Lanjut dijelaskan, alasan dirinya menutup TPS lantaran waktu pencoblosan sudah habis. Dan tidak ada lagi toleransi sebab batas waktu pencoblosan hanya sampai di pukul 13.00 WIT.

"Karena tadi pas sudah jam 12 lewat kita panggil-panggil ada lagi yang mau coblos tapi tidak ada yang respon, makannya kita tutup karena waktu sudah pas pukul 07.00 WIT," jelasnya.

Diketahui, dari jumlah DPT 224 orang, pengguna hak suara hanya berkisar 50 persen.

"Kami pastikan tadi itu yang pilih hanya 50 persen suarat sisa masih banyak tapi itu nanti laporkan alasannya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved