Komunitas

Ini Profil Retro Riders Maluku: Ride Fast or Die Last

Yah soal selera, sekira itu menjadi alasan para pecinta motor yang satu ini bertemu hingga bergumul dalam sebuah komunitas.

|
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Retro Riders Maluku
Retro Riders Maluku saat Touring Pulau Ambon. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Zaman boleh berubah, tapi soal selera sabar dulu.

Yah soal selera, sekira itu menjadi alasan para pecinta motor yang satu ini bertemu hingga bersepakat membentuk komunitas motor.

Retro Riders Maluku (RRM), segitu penamaannya.

Meski mengilhami mode yang popular di tahun 70-an sampe 90-an, namun tidak berarti kumpulan pecinta motor ini seumuran ayah kita.

Enam riders pendiri Retro Riders Maluku malah datang dari gen z; Haikal Alham, R. Chaniago, Kamaludin Lakato, Iman Tualepe, Muhammad Sayuthy Pelupessy dan Sarvin Lamadi.

"Awalnya kami saling berpapasan di jalan kemudian tukaran kontak. Dari situ kami bersepakat untuk membentuk komunitas dan terbentuklah Retro Riders Maluku ini pada 11 Juni 2023 di Pantai Moki, Morella," ungkap Ketua Retro Riders Maluku, Haikal Alham Tuara saat diwawancarai TribunAmbon.com, Jumat (2/2/2024) Malam.

Seiring waktu berjalan, beberapa pengguna motor klasik lain pun bergabung, berkisar sebulan sejak terbentuk sudah 10 member baru menambah personalia Retro Riders Maluku.

Baca juga: Amboina Vespa Club, Hidupkan Warisan Orang Tua

"Awalnya belum kepikiran bakalan sebanyak ini. Sebulan kemudian bergabunglah 10 member baru. Teman-teman saling gencar untuk perekrutan member baru, baik melalui sosial media maupun mencari member di jalanan,"

Hingga kini sudah ada 29 member yang tergabung menjadi bagian keluarga besar dari RRM.

Retro Riders Maluku 1
Retro Riders Maluku (RRM)

Baca juga: Basudara Benelli Ambon: Rindu yang Menyeruak hingga Dijamin Auto Ganteng

Berikut ini struktur organisasi Retro Riders Maluku :

Ketua : Haikal Alham Tuara

Wakil : R. Chaniago

Sekertaris : Kamaludin Lakato

Bendahara 1 : Safni Tuara

Bendahara 2 : Hajriana Safa

Ketua Divisi Dokumentasi : Iman Tualepe

Ketua Divisi Tata Tertib : Muhammad Sayuthy Pelupessy

Ketua Divisi Humas : Sarvin Lamadi

Ketua Divisi Touring : Azi Hehanussa

Baca juga: Anniversary ke-3 YNCI Ambon Chapter, Lerebulan: Menyatukan Perbedaan dalam Kebersamaan

Komunitas yang belum genap setahun ini memiliki slogan 'Ride Fast or Die Last'.

Slogan tersebut menjadi pedoman bagi setiap Riders untuk mengutamakan keselamatan saat berkendara.

"Maknanya lebih ke cara kita berkendara, kalau berkendara kencang dan ugal-ugalan sudah pasti nyawa taruhannya. Tetapi jika kita berkendara secara teratur maka hidup akan lebih lama," jelas Tuara.

Setiap organisasi pastinya memiliki visi dan misi yang jelas, begitu pula dengan Retro Riders Maluku, sebagai berikut :

VISI

1. Mengubah pandangan masyarakat terhadap komunitas motor.

2. Terwujudnya kebersamaan yang harmonis bersama masyarakat.

3. Menjadi pelopor dan contoh berkendara yang baik.

4. Media sharing otomotif.

5. Menjunjung tinggi toleransi beragama.

MISI

1. Menciptakan komunitas yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.

2. Menyatukan pemikiran positif dan mengarahkan pemikiran tersebut agar terwujud.

3. Menjadi wadah komunikasi dan aspirasi anggota motor Retro Riders Maluku.

Agenda Kopdar dan Touring tak pernah lepas dari rutinitas komunitas motor. Kopdar pada jumat malam setiap minggu berjalan, sementara Touring mengelilingi Pulau Ambon paling kurang sekali per bulan.

Tak hanya menyoal agenda motoran, aksi sosial kemanusiaan pun menjadi sasaran kesibukan Retro Riders Maluku.

Beberapa yang pernah dilakoni yakni; pembersihan sampah di pantai Passo, berbagi makanan gratis di Masjid Al-Huda usai Sholat Jumat pada 1 Desember 2023 lalu.

Kemudian berbagi sembako yang diprakarsai Universitas Terbuka Ambon.

Bergabung di komunitas ini tentunya wajib memiliki motor kustom bergaya klasik atau retro dilengkapi dengan surat kelengkapan kendaraan dan SIM, serta berdomisili di Maluku.

Setiap calon member tetap atau member prospek akan melewati masa percobaan selama dua minggu.

Beberapa hal akan menjadi poin evaluasi pengurus. Mulai dari cara berkendara, keaktifan mengikuti agenda komunitas serta yang paling utama ialah attitude.

Sebelum diangkat menjadi member tetap, ada tradisi mendorong motor yang wajib diikuti oleh member prospek.

Jaraknya ditentukan secara bijak, berdasarkan kemampuan fisik masing-masing orang.

Kostum serba hitam dari helm, baju sampai dengan sepatu bahkan rompi kulit atau jaket kulit menjadi ciri khas tersendiri komunitas ini. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved