Kepemiluan

Giliran Mahfud MD yang Beri Sinyal Mundur dari Kabinet: Tunggu Saatnya

Mahfud menyampaikan dia akan mengundurkan diri pada saat yang tepat. Mahfud mengamini pernyataan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bahwa ia akan seg

Editor: Adjeng Hatalea
Tanita
Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengutarakan niatnya buat mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widod (Jokowi). 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengutarakan niatnya buat mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widod (Jokowi).

Mahfud menyampaikan dia akan mengundurkan diri pada saat yang tepat.

Mahfud mengamini pernyataan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bahwa ia akan segera mundur dari kabinet Presiden Jokowi.

"Tolong dengarkan baik baik. Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik itu kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya pada saat yang tepat nanti akan mengajukan pengunduran diri baik-baik," kata Mahfud di sela-sela kegiatan kampanye Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024) kemarin.

Mahfud digaet sebagai cawapres mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Keputusan itu ditetapkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan sejumlah koalisinya dalam deklarasi pada 18 Oktober 2023 silam.

Dia pernah digadang-gadang akan diumumkan menjadi bakal cawapres Presiden Jokowi pada 2019 silam.

Meski saat itu Mahfud sudah sampai di lokasi yang berdekatan dengan tempat deklarasi, tetapi ternyata Presiden Jokowi yang petahana dan mitra partai politik koalisinya menyepakati buat mengusung KH Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya.

Mahfud menyatakan, ia sejak awal tak mundur sebagai Menko Polhukam karena tak ada larangan yang mengharuskan hal itu. Ia juga menegaskan tak pernah menggunakan fasilitas negara dan kewenangan sebagai Menko Polhukam untuk kampanye.

Dia mengatakan, keputusan mengundurkan diri akan disampaikan setelah menyelesaikan sejumlah tugas penting sebagai menteri.

"Tinggal tunggu momentum, karena masih ada tugas negara yang harus saya jaga," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, ia harus tetap menghormati Jokowi karena 4,5 tahun yang lalu ia mendapatkan amanah dari Jokowi untuk menjadi Menko Polhukam.

Baca juga: Sentil Capres dan Cawapres Lain Pakai Fasilitas Negara dalam Kampanye, Mahfud: Saya Tak Pernah

"Menunggu timing, iya (tidak akan menyalahgunakan kekuasaan), dan penuh dengan rasa hormat kepada Presiden Pak Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa," ujar Mahfud.

Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memutuskan waktu yang tepat tersebut antara lain, masalah transisi serta strategi politik dari partai politik pengusung.

"Itu harus disiplin begitu, tidak bisa colong playu, pergi begitu saja dari Pak Jokowi. Tapi juga tidak bisa kita lalu menghindari aturan-aturan organisasi di mana saya sudah bersepakat akan melakukan itu pada saatnya," ujar Mahfud.

Ganjar sebelumnya menyampaikan sudah berbincang dengan Mahfud soal usulan pengunduran diri dari kabinet.

"Jadi kita sudah diskusi dengan beliau pada soal-soal ini agar fair lebih baik mundur lah," kata Ganjar saat ditemui awak media di Wongsorogo, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu melihat terdapat potensi konflik kepentingan jika seorang capres atau cawapres masih tetap menduduki jabatan publik setingkat menteri, gubernur, dan bupati/wali kota.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved