Global

Hizbullah: Penyerangan AS dan Inggris di Laut Merah Justru Perkeruh Keamanan Maritim

Namun, mereka tetap memberikan tekanan tinggi terhadap Israel dengan melakukan serangan hampir setiap hari di sepanjang perbatasan selatan dengan nega

Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy / Tangkapan Layar Al Jazeera
Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah mengatakan, tindakan Amerika Serikat di Laut Merah akan membahayakan keamanan semua pelayaran karena wilayah tersebut kini telah menjadi zona konflik. 

TRIBUNAMBON.COM - Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah mengatakan, tindakan Amerika Serikat di Laut Merah akan membahayakan keamanan semua pelayaran karena wilayah tersebut kini telah menjadi zona konflik.

Nasrallah mengatakan AS salah jika mengira Houthi akan berhenti menghadapi Israel di Laut Merah.

“Yang lebih berbahaya adalah apa yang dilakukan Amerika di Laut Merah akan membahayakan keamanan seluruh navigasi maritim, bahkan kapal-kapal yang tidak menuju Palestina, bahkan kapal-kapal yang bukan Israel, bahkan kapal-kapal yang tidak ada hubungannya dengan Palestina. masalah ini,” katanya dilansir dari Al Jazeera.

“Karena laut telah menjadi arena pertempuran, rudal, drone, dan kapal perang.”

Kelompok yang berbasis di Lebanon sejauh ini menahan diri untuk tidak ikut serta dalam perang.

Namun, mereka tetap memberikan tekanan tinggi terhadap Israel dengan melakukan serangan hampir setiap hari di sepanjang perbatasan selatan dengan negara tetangganya.

Meskipun baku tembak dari kedua belah pihak sebagian besar masih terbatas di wilayah perbatasan, risiko eskalasi besar masih tetap ada.

Dia pun menegaskan, yang perlu dilakukan AS adalah menghentikan Israel atas tindakan tanpa henti memborbardi Gaza, Palestina. 

Baca juga: Pasukan AS dan Inggris Menembak Jatuh 21 Drone dan Rudal yang Diluncurkan Houthi

Bukan turut berperang melawan Yaman yang hanya ingin mengakhiri perang atas Gaza tersebut.

“AS harus menyadari bahwa keamanan Laut Merah, Lebanon, Irak dan Yaman semuanya bergantung pada satu hal: mengakhiri perang di Gaza,” kata Hassan Nasrallah.

“Daripada mengobati gejalanya, mereka harus mengobati penyebabnya,” tambahnya.

Nasrallah mengacu pada operasi gabungan angkatan udara AS dan Inggris yang melancarkan serangkaian serangan terhadap Yaman sejak Jumat (13/1/2024).

Penyerangan itu ditargetkan pada Kelompok Houthi yang mengatakan mereka telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel selama perang di Gaza.

Serangan tersebut, yang menurut AS menargetkan fasilitas Houthi, semakin memicu kekhawatiran akan meluasnya perang di Gaza.

Sebab, Houthi tak akan diam dan juga berjanji akan membalas.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved