Kepemiluan
Kutuk Prajurit TNI Aniaya Relawan, TPN Ganjar-Mahfud Ajak Pendukungnya Tetap Tenang
Arsjad menegaskan TPN Ganjar-Mahfud sangat serius dalam menghadapi insiden penganiayaan relawan ini. Dia meminta agar kejadian serupa tidak kembali t
JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN), Arsjad Rasjid mengajak masyarakat dan pendukung pasangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi.
Dia menyebut, setiap masalah harus diselesaikan secara konstruktif, bukan melalui kekerasan.
"Dan kami imbau kepada seluruh masyarakat dan pendukung Ganjar-Mahfud untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Setiap perbedaan pendapat harus diselesaikan dengan dialog yang konstruktif bukan melalui tindakan kekerasan," imbuh Arsjad, Senin (1/1/2024).
Sebelumnya, penganiayaan yang dilakukan oleh 15 prajurit TNI terhadap 7 relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023) pagi.
Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka.
Lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial.
Arsjad menegaskan TPN Ganjar-Mahfud sangat serius dalam menghadapi insiden penganiayaan relawan ini.
Dia meminta agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Baca juga: Begini Respon TPN Ganjar-Mahfud atas Tindakan Penganiayaan Prajurit TNI terhadap 7 Relawannya
Arsjad menekankan TPN mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap para relawan Ganjar-Mahfud.
"TPN jelas mengutuk kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apa pun. TPN mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi pemilu, termasuk tim paslon 1 dan 2 untuk sama-sama menghindari dan mengutuk segala bentuk kekerasan, kecurangan, dan pelanggaran demi terjaganya suasana pemilu yang damai, adil, dan martabat," kata Arsjad.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal (Purn) Andika Perkasa menegaskan, penganiayaan yang dilakukan oleh 15 prajurit TNI terhadap 7 relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, bukan karena kesalahpahaman.
Andika menyebut para relawan Ganjar-Mahfud langsung diserang dan dianiaya oleh prajurit TNI. "Di situ jelas kalau dari videonya tidak ada proses kesalahpahaman.
Yang ada adalah langsung penyerangan. Atau tindak pidana penganiayaan," ujar Andika dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).
Andika lantas menyayangkan pernyataan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo dalam sebuah jumpa pers yang menyebut penganiayaan oleh prajurit TNI terjadi karena kesalahpahaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.