Ambon Hari Ini

Miliki Utang Rp26 Miliar jadi Penyebab Jasa Dokter hingga Pegawai RSUD Haulussy Ambon Tak Dibayar

Kata dia, salah satu penyebabnya lantaran RSUD Haulussy Ambon memiliki utang di luar sebesar Rp. 26 miliar.

|
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com/ Mesya Marasabessy
Plt. Kadinkes Maluku, Faradillah Attamimy saat diwawancarai terkait pembayaran jasa dokter dan pegawai RSUD Haulussy Ambon, Rabu (20/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Maluku, Faradillah Attamimy beberkan alasan belum dibayarnya jasa Tenaga Kesehatan (Nakes), dokter hingga pegawai RSUD Haulussy Ambon selama tiga tahun.

Kata dia, salah satu penyebabnya lantaran RSUD Haulussy Ambon memiliki utang di luar sebesar Rp. 26 miliar.

Mengingat, kondisi keuangan di RSUD Haulussy Ambon belakangan ini mengalami sedikit kerugian.

“Jadi masalahnya itu karena ada utang Rp26 miliar, karena rumah sakit belakangan ini kan tidak terlalu untung,” kata Faradillah di ruang kerjanya, Rabu (20/12/2023).

Selain itu, persoalan klaim BPJS yang tidak dibayarkan langsung juga menjadi penyebab berikutnya.

Mengingat, sudah ada penentuan waktu tersendiri yang telah ditetapkan untuk pembayaran BPJS.

“Karena Itu harus ada tanggal waktunya baru dibayarkan,” terangnya.

Meski begitu, Attamimy memaklumi aksi demo dari para Nakes, dokter, hingga pegawai RSUD Haulussy itu.

Baca juga: Buntut Mogok Kerja Nakes RSUD Haulussy Ambon, Kadinkes Harap Layanan Besok Kembali Dibuka

“Karena permintaan mereka tidak neko-neko. Ini hanya persoalan manusiawi. Mungkin karena kemarahan ada komunikasi dan koordinasi tidak terlalu baik makanya mereka jadi marah,” tandasnya.

Diberitakan, puluhan nakes, tenaga medis dan pegawai RSUD RSUD Dr. M. Haulussy Kota Ambon kembali berdemo, Senin (18/12/2023).

Pasalnya, jasa pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak tahun 2020 – 2023 senilai Rp 26 miliar urung dibayar hingga kini.

“Jasa pelayanan yang diatur Perda sudah dibayar. Tapi MCU yang masuk jasa Perda belum dibayar karena terdapat ketidaksesuaian data antara bagian keuangan dengan dokter, perawat dna paramedis,” kata salah seorang orator aksi, dr. Winnie Leiwakabessy.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved