Konflik Palestina Israel
Erdogan Sebut Israel Negara Teroris dan Mengritik Barat yang Dukung Genosida di Palestina
Erdogan juga mengecam negara-negara barat yang mendukung aksi Israel yang dengan sengaja ingin memusnahkan Kota Gaza dan penduduk Palestina dari wilay
TRIBUNAMBON.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris, menyusul agresi yang berkelanjutan terhadap Palestina.
Erdogan juga mengecam negara-negara barat yang mendukung aksi Israel yang dengan sengaja ingin memusnahkan Kota Gaza dan penduduk Palestina dari wilayah tersebut.
“Saya katakan dengan jelas bahwa Israel adalah negara teroris. Kami jugatidak melupakan mereka yang secara terbuka mendukung pembantaian ini dan mereka yang berusaha melegitimasinya," sebutnya dilansir dari Al Jazeerah, , Rabu (15/11/2023).
Dia menyerukan agar para pemimpin Israel diadili atas kejahatan perang di Mahkamah Internasional di Den Haag.
Dia juga menegaskan bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris, tetapi sebuah partai politik yang memenangkan pemilu legislatif Palestina yang digelar 2006 silam.
Dia meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki senjata nuklir dan menambahkan bahwa Netanyahu akan segera musnah dari jabatannya.
Ankara akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan pemukim Israel di wilayah pendudukan Palestina diakui sebagai teroris.
Netanyahu, ketika berbicara di sebuah acara di Israel, mengatakan dia tidak akan diceramahi secara moral oleh pemimpin Turki tersebut, dan mengatakan bahwa Erdogan mendukung “negara teroris Hamas”.
Pemimpin Turki tersebut mengambil tindakan yang lebih bernuansa segera setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan sekitar 240 orang disandera, menurut para pejabat Israel.
Namun retorika Erdogan meningkat seiring dengan meningkatnya skala respons militer Israel.
Pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 11.300 orang telah tewas di Gaza, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
Turki bulan ini menarik duta besarnya untuk Israel dan memutuskan kontak resmi dengan Netanyahu, serta menangguhkan upaya kedua negara baru-baru ini untuk memperbaiki hubungan buruk mereka.
Baca juga: Berhari-hari Dikepung Militer Israel, Pasien RS Al Shifa di Gaza Terancam Meninggal
Israel juga mengatakan pihaknya “mengevaluasi kembali” hubungan dengan Ankara setelah memanggil kembali staf diplomatiknya dari Turki dan negara-negara lain di kawasan sebagai tindakan pencegahan keamanan.
Erdogan menyampaikan komentarnya dua hari sebelum pertemuan yang direncanakan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang terpaksa mempertahankan keputusannya untuk menerima pemimpin Turki.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.