Ambon Hari Ini

Jantje Tjiptabudy Bantah Adanya Dugaan Aliran Dana Rp 26 Miliar dalam Pilrek Unpatti

Dirinya mengatakan, tuduhan dana yang bersumber dari dana Remunerasi adalah tidak benar.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbom.com / Jenderal Louis
Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan, Prof. Dr. Jantje Tjiptabudy bantah tuduhan penggunaan dana Remunerasi dalam pemilihan Rektor Unpatti, Rabu (15/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dugaan gratifikasi senilai Rp. 26 miliar guna memenangkan Prof. Dr. F. Leiwakabessy dalam pemilihan Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Tahun 2023, dibantah oleh Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan, Prof. Dr. Jantje Tjiptabudy.

Dirinya mengatakan, tuduhan dana yang bersumber dari dana Remunerasi adalah tidak benar.

"Kalau saya menggunakan dana Remunerasi maka dosen tidak lagi dapat Remunerasi," katanya, Rabu (15/11/2023).

Lanjutnya, Unpatti merupakan Badan Layanan Umum,sehingga memiliki kewenangan untuk pengelolaan keuangan secara mandiri.

Tetapi, segala transaksi keuangan mendapat pengawasan serta verifikasi dari Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN).

"Kita ini Badan Layanan Umum (BLU) dipercayakan oleh negara untuk mengelola, tetapi semua pengelolaan anggaran kita diketahui atau diverifikasi oleh KPKN," ungkapnya.

Tjiptabudy mencontohkan, saat mencairkan anggaran sertifikasi dosen harus meng-input kode yang dikirim oleh KPKN.

Karena semua transaksi pada Universitas Pattimura melalui sistem, sehingga tidak mungkin ada pencairan anggaran tanpa verifikasi.

Baca juga: Prof Leiwakabessy Ancam Pidanakan Mahasiswa Penyebar Hoax Gratifikasi Rp 26 Miliar

"Misalnya kemarin saya mengeluarkan uang untuk membayar serdos itu diketik di sistem kemudian KPKN meng-email ke saya kode verifikasi persetujuan. Setelah saya mengisi kode itu maka transaksi itu jalan. Semua transaksi di Unpatti melewati sistem, jangankan Rp. 20 miliar, ini transaksi sebesar Rp. 400 jutaan dilakukan dengan sistem," tuturnya.

Dirinya pun mengaku siap jika transaksi keuangan di Unpatti bakal diperiksa oleh PPATK seperti yang diorasikan mahasiswa.

"Mereka mengatakan nanti PPATK memeriksa transaksi itu, silahkan, Banknya masih ada atau nanti saya minta Bank tolong print saya punya rekening koran kan beres," jelasnya.

"Ada tidak saya keluarkan duit dari Bank 26 M, kan gak ada. Saya mau keluarkan saja mau isi duit tersebut di mobil apa, saya pusing," tambahnya.

Ditegaskan bahwa sangat tidak mungkin ada pencairan dana tanpa melalui sistem dan verifikasi oleh KPKN.

"Kalau mengeluarkan duit tidak mungkin tanpa sistem," tandasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved