KPK Beri Pesan kepada Generasi Muda: Kenali Calon Pemimpin, Jangan Asal Coblos

KPK mengimbau kepada generasi muda untuk kenali dengan cermat para kandidat peserta Pemilu 2024 baik dalam legislatif maupun presiden.

Editor: Content Writer
Istimewa
KPK mengimbau kepada generasi muda untuk kenali dengan cermat para kandidat peserta Pemilu 2024 baik dalam legislatif maupun presiden. 

TRIBUNAMBON.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi mengimbau kepada generasi muda untuk kenali para kandidat peserta Pemilu 2024, baik itu dari calon legislatif maupun presiden-wakil presiden.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengingatkan agar pemilih muda tidak sebatas mengikuti arahan keluarga, teman, atau orang lain saat memilih pemimpin pada Pemilu 2024.

“Mulai sekarang ketika akan memilih calon pemimpin harus mulai menggunakan pikiran. Cek rekam jejak, latar belakang, profil kandidat. Jangan asal coblos,” ujar Wawan dalam kanal YouTube Anti Corruption Learning Centre (ACLC) KPK.

Baca juga: Sebut Bakal Banyak yang Saling Bongkar Perkara Korupsi di Tahun Politik, MAKI: KPK Harus Tangkap!

Wawan menambahkan, di era sekarang penelusuran profil tidaklah sulit karena sudah terbantu informasi di media digital.

Imbauan ini ditujukan kepada seluruh generasi muda yang telah terdaftar sebagai pemilih untuk Pemilu 2024. Seperti diketahui, KPU telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 jiwa. Dari jumlah tersebut, 52 persen diantaranya merupakan pemilih muda.

Baca juga: Ikut Nyaleg di Pemilu 2024, Elkyopas Silooy Digantikan dari Jabatan Asisten Pemerintah Kota Ambon

Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Lalu disusul dengan Pemilih antara 31 hingga 40 tahun sebanyak 20,70 persen atau sekitar 42,395 juta jiwa. Sementara pemilih dengan usia lebih dari 40 tahun persentasenya mencapai 48,07 persen atau berjumlah 98.448.775 orang. 

Gandeng Tokoh Agama

Dalam hal sosialisasi dan kampanye anti politik uang, KPK menggandeng beberapa tokoh agama untuk turut membantu mengedukasi masyarakat. KPK berharap para tokoh agama dapat menyisipkan materi anti politik uang di dalam materi dakwahnya.

“Sejumlah tokoh agama, termasuk tokoh masyarakat yang jadi panutan kita gandeng. Kita ingin para tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi mitra KPK, melakukan pendekatan kepada masyarakat,” ujar Wawan.

Baca juga: Pemkot Ambon Alokasi Rp 7.9 Miliar tuk Fasilitasi Pemilu 2024

Wawan berkeyakinan, jika tokoh agama dan tokoh masyarakat terlibat aktif mengkampanyekan anti politik uang, masyarakat luas dapat menolak serangan fajar yang digencarkan oleh para peserta pemilu. Dengan begitu, demokrasi dalam Pemilu 2024 diyakini akan menjadi pemilu yang bersih dan jujur.

“Karena pada dasarnya tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh lainnya juga memiliki kewajiban dan peranan untuk bersama-sama mencegah korupsi,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved