Ambon Hari Ini
Kakek Eno, Penyelam Ulung yang Bertahan Hidup di Rumah Gua
Letak rumahnya berada persis di ujung salah satu gang di kawasan Batu Koneng, Teluk Ambon Berjarak kurang lebih 200 meter dari badan jalan
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON,TRIBUNAMBON.COM – Eno (85), seorang penyelam ulung yang bertahan di rumah yang tampak seperti gua.
Letak rumahnya berada persis di ujung salah satu gang di kawasan Batu Koneng, Teluk Ambon.
Berjarak kurang lebih 200 meter dari badan jalan Y. Syaranmual.
Tuk sampai dirumahnya, jalan setapak yang terjal jadi rintangan.
Istana sederhananya itu hanya berlantai kayu dengan banyak celah.
Tak sampai situ, pantauan TribunAmbon.com juga mendapati atap rumahnya yang menggunakan terpal biru tuk menghalau air yang masuk kala hujan mengguyur.
Dari dalam rumah, kita bisa langsung melihat ombak yang memecah dinding karang.
Alih-alih berdamai dengan kondisi itu, Eno dan anaknya Suldiar, hanya bisa berserah kepada Tuhan.

Ono memiliki sebuah perahu yang tak layak pakai, disiagakan untuk panggilan dadakan tuk keperluan menyelam.
Jauh di masa primanya, Eno cukup terkenal dengan keahliannya menyelam jauh dibawah permukaan laut.
"Dulu saya itu sering dipanggil untuk menyelam, untuk cari orang yang hilang," katanya saat dijumpai di rumhanya.
Keahlian ini menjadi satu-satunya jasa yang kerap dipercayakan.
Sedihnya, keahliannya itu juga yang menyebabkan indera pendengaran rusak dan sebabkan dia tak terlalu fokus pada profesi menyelam.
"Dulu itu sering menyelam hinggan 100 m, gara-gara menyelam juga waktu itu jadi telinga keluar darah jadu bapak telinganya sudah tak berfungsi," lanjut Eno Lirih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.