Anak-anak Negeri Kariuw Menjerit: Minta Perhatian Presiden Jokowi Agar Bisa Bersekolah dengan Nyaman

Seruan hati anak-anak Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah minta perhatian Presiden Jokowi terhadap pendidikan mereka.

Tangkapan layar
Tangkapan layar postingan akun Facebook @Daniel Moriolkossu 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Seruan hati anak-anak Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah minta perhatian Presiden Jokowi terhadap pendidikan mereka.

Hal itu disampaikan mereka bertepatan hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2023.

Mereka mengutarakan perasaan melalui video berdurasi 1:36 menit yang diunggah oleh akun Facebook @Daniel Moriolkossu pada

Video diawali dengan mengucapkan selamat Hari Anak Nasional kepada seluruh anak di Indonesia.

"Kami anak anak Negeri Kariuw mengucapkan selamat hari anak nasional bagi semua anak-anak Indonesia," ungkap mereka serempak.

Mereka kemudian memohon dukungan perhatian untuk bisa memperoleh kebebasan mengecap dunia pendidikan.

"Kami mohon dukungan doa bagi kami anak-anak Negeri Kariu yang tidak punya kebebasan untuk bersekolah seperti teman-teman yang ada di Indonesia," kata mereka lirih.

Kemudian salah seorang anak yang mengenakan kaos merah membacakan sepucuk surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

"Bapak presiden Republik Indonesia, bapak Joko Widodo yang kami cintai, apakah bapak pernah tahu tentang kami anak anak negeri Kariuw Provinsi Maluku yang adalah korban konflik?. Kami masih menderita dihantui ketakutan dengan bunyi tembakan dan bom saat kami sedang bermain, belajar dan beribadah," ungkapnya.

Isi surat itu mempertanyakan ketidak hadiran negara untuk memberikan rasa nyaman saat bersekolah

Hingga mereka harus meninggalkan kampung halaman.

"Bapak Presiden, apakah kami bukan anak Indonesia? Sebab negara takut memberikan kenyamanan bagi kami. Sampai untuk bersekolah, kami harus keluar dari kampung halaman kami, negeri kariuw tercinta," katanya.

Sebab itu, dirinya meminta Presiden Jokowi agar bisa datang memperhatikan kehidupan dan masa depan mereka yang terancam hilang.

"Bapak Presiden, bolehkah Bapak datang melihat kami? Sebab kehidupan kami terancam dan mungkin akan hilang masa depan,"

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved