Maluku Terkini

Pasca Putusnya Jembatan Kawanua, Stok Sembako Mulai Langka di Telutih

Ketersediaan sembako seperti beras dan lainnya tak hanya berkurang, namun juga perlahan mulai naik harga.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Warga
Jembatan Kawanua, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah terputus, Senin (10/7/2023). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Putusnya Jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru hingga kini masih berdampak bagi warga Kecamatan Tulutih, Maluku Tengah dan sekitarnya.

Salah satunya adalah kurangnya ketersediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako).

Kabarnya, kondisi ini sudah mengintai masyarakat di wilayah itu.

Ketersediaan sembako seperti beras dan lainnya tak hanya berkurang, namun juga perlahan mulai naik harga.

Kepada wartawan di Masohi, Dani, salah satu pengusaha penyedia sembako di Kecamatan Telutih pun membenarkan hal ini.

Kata dia, kondisi ini jika tidak ada intervensi pemerintah secepatnya, dipastikan sembako akan hilang di pasaran.

“Sejak dua hari pasca bencana saja stok sembako khususnya beras,terigu dan gula pasir sudah kosong. Sembako jenis lainnya memang masih tersedia namun sudah sangat menipis. Sampai dengan hari ini stok sembako jenis tertentu sudah habis,” kata Dani, Jumat (21/7/2023).

Dijelaskan, stok sembako miliknya dari segi kuantitas sejatinya masih mampu melayani kebutuhan masyarakat, hanya saja sembako dimaksud masih harus didistribusi dari Kota Ambon ke Kecamatan Telutih.

Terputusnya akses jembatan Kawanua sangat berdampak.

Utamanya bertambahnya biaya transportasi.

Baca juga: Pasokan Sembako Terganggu Pasca Jembatan Kawanua Putus, Saulatu Minta Pemprov Segera Intervensi

Bayangkan, sebelumnya harga transportasi dari Telutih ke Masohi hanya Rp 150.000 namun sekarang sudah Rp 200.000 ribu per orang.

Belum ongkos barang dan butuh di pelabuhan.

Sudah barang tentu ini menambah mahalnya biaya transportasi saat ini.

Karena itu, tidak heran jika harga sembako pun ikut berdampak.

"Di gudang kita di Ambon itu stok sembako masih banyak. Namun masih harus di distribusi kesini sementara biaya tranaportasi meningkat drastis karena terputusnya akses jalan melintasi Jembatan Kawanua,” ungkapnya.

“Biaya transportasi barang (sembako) untuk bisa sampai ke Telituh saat ini mencapai tiga kali lipat dibanding sebelum terputusnya jembatan Kawanua. Kita kesulitan disitu,” sambungnya.

Untuk itu dia berharap, ada intervensi pemerintah dalam upaya menjamin ketersediaan sembako bagi masyarakat. “untuk bisa membawa sembako ke Telutih, kita harus dua kali menggunakan angkutan laut dari Tehoru. Kondisi ini sangat memberatkan kita. 

"Harapan kita, Pemerintah bisa melihat persoalan ini agar kepastian pemenuhan kebutuhan sembako masyarakat bisa terus terjamin,” pinta dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved