Kadispora Ambon Richard Luhukay Sebut Game Online Banyak Positifnya, Ada Kompetisi Menggiurkan Juga!

Kepala Dinas Pemuda dan Olahrga (Kadispora) Kota Ambon, Richard Lukukay mengatakan dampak positif dan negatif game online bagi penggunanya tentu ada.

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Salama Picalouhata
Fahroni
Kadispora Kota Ambon, Richard Luhukay 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Pemuda dan Olahrga (Kadispora) Kota Ambon, Richard Lukukay mengatakan dampak positif dan negatif game online bagi penggunanya tentu ada.

Bila diarahkan ke hal positif bukan tidak mungkin dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Sebaliknya jika tidak terkontrol bisa menyebabkan kecanduan.

"Itu memang sudah pasti pembatasan terhadap game, itu tentu karena jangan sampai mengganggu aktivitas yang paling mendasar, seperti pendidikan atau jangan sampai lupa makan," kata Luhukay, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Mengembangkan Olahraga E-Sport di Kota Ambon, Alasan Dispora Gelar Amboina E-Sport Tournament

Menurutnya keseruan game online diantaranya dapat berinteraksi dengan orang dimana saja.

Selain itu ada keuntungan lain yaitu bisa jual akun.

Terlebih kata dia, game sendiri sudah masuk dalam industri olahraga.

"Ini kan sudah masuk dalam industri olahraga, kalau sudah masuk industri otomatis sudah masuk dalam income," lanjutnya.

Dari income tersebut, skill yang diasah akan menjadi pasif income katanya.

"Di Kota Ambon sendiri itu kan kita masih dalam kategori terlambat urusan industri ini sendiri, tapi kalau kita lihat di kota lain itu sudah jadi industri biasa, bahkan mereka sudah dalam tim, bahkan mereka sudah digaji," lanjutnya lagi.

Dengan demikian terselenggarakan Amboina E-Sport Tournament ini bertujuan pemberian wadah terhadap skill-skill hebat anak-anak Kota Ambon dalam industri game.

"Jadi terlaksanakan ini juga sebagai wadah menunjukan prestasi," lanjutnya.

"Tidak apa-apa kalian bermain game, tapi sebaiknya gunakan skill kalian itu pada momen-momen (turnamen) kayak begini, supaya tidak terkesan game itu merusak seperti atitude misalnya, tapi punya pola pikir tersendiri," tambahnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved