Sampah di Ambon

Ambon Nyaris Tertimbun Sampah! Wilayah Ini Penyumbang Terbesarnya

Diakui Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, persoalan sampah di Kota Ambon telah menjadi masalah serius.

Dedy
Tumpukan sampah di Ambon. 

TRIBUNAMBON.COM -- Sampah adalah permasalahan pelik yang dihadapi setiap wilayah, termasuk Kota Ambon.

Diakui Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, persoalan sampah di Kota Ambon telah menjadi masalah serius.

Sebab, volume sampah yang dihasilkan di Kota Ambon sebanyak 220 ton per hari.

Sedangkan, daya angkut sampah yang bisa dilakukan petugas kebersihan hanya 160 ton per hari.

Dia mengkui bahwa volume sampah yang sangat tinggi dan daya angkut yang terbatas akan sangat memengaruhi sistem dan kapasitas pengelolaan sampah konvensional di Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) di kawasan Toisapu Ambon.

Dia memperkirakan, jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan dalam rentan waktu dua hingga tiga tahun ke depan, maka IPTS Toisapu tidak dapat lagi menampung sampah.

Menurut Bodewin Wattimena, Negeri Batu Merah adalah wilayah dengan penyumbang sampah terbanyak untuk tingkat negeri/desa se-Kota Ambon.

Hal ini terjadi lantaran Negeri Batu Merah memiliki jumlah penduduk lebih dari 80 ribu.

Jumlah penduduk itu bahkan lebih banyak dari satu kabupaten yang ada di Maluku.

“Untuk tingkatan desa itu Batu Merah penyumbang sampah terbesar karena jumlah penduduknya banyak jadi sampah yang dihasilkan banyak juga. Bayangkan, satu desa memiliki jumlah penduduk lebih dari satu kabupaten. Bursel kan penduduknya 50 ribu lebih saja,” kata Wattimena, Jumat (26/5/2023).

SAMPAH DI AMBON: Kondisi TPS Batu Merah Dalam, Kota Ambon, Warga keluhkan sampah yang meluber keluar penampungan.
SAMPAH DI AMBON: Kondisi TPS Batu Merah Dalam, Kota Ambon, Warga keluhkan sampah yang meluber keluar penampungan. (TribunAmbon.com / Fahroni)

Di negeri-negeri lain lanjutnya, seperti di Laha, Latuhalat, dan Rutong tidak ada masalah dengan sampah karena jumlah penduduk tidak begitu banyak seperti di Batu Merah.

Penduduk di Negeri Batu Merah juga didominasi oleh para pendatang dari kabupaten lain seperti dari Buru Selatan, Seram Bagian Timur (SBT), dan Maluku Barat Daya (MBD).

“Bagaimana mungkin wilayah sekecil itu ditempati oleh penduduk sebanyak itu lalu sampah yang dihasilkan seperti apa? Bahkan untuk mencari tempat pembuangan sampah saja orang bisa baku bunuh karena tidak ada lagi ruang yang cukup,” ungkapnya.

Untuk mengatasi dengan benar sampah yang ada, Wattimena mengaku diperlukan sekitar lima unit armada pengangkut sampah khusus untuk di wilayah Batu Merah saja.

“Batu Merah ini kalau kita tempatkan sekitar lima trek saja maka tidak ada lagi sampah yang tertinggal,” tandasnya.

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved