Wisata Maluku
Cerita Dibalik Wisata Rumah Pohon Waai - Pulau Ambon, Paling Kreatif dan Populer 2020
Termasuk sebagai tempat mengisi waktu luang bagi warga Kota Ambon dan sekitarnya.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Seperti mengganti wahana sepeda gantung dengan keranjang atau ayunan gantung tiap lima bulan sekali.
Dan menambah spot foto.
Menurutnya, saat ini yang menjadi catatan penting baginya adalah jalan, lantaran para pengunjung kerap mengeluhkan hal itu.
Berjarak sekitar 3 km dari jalan utama, akses jalan buruk dan curam membuat pengunjung harus ekstra berhati-hati.
"Kendala utama hingga saat ini ialah akses jalan yang kurang baik. Kita hanya menggunakan anggaran seadanya dan jalan saat ini dibuat pemerintah meski hanya lapen. Jalannya juga sudah lama dan mulai rusak termakan usia," tandasnya.
Diketahui, Rumah Pohon Waai menyediakan belasan spot foto.
Ada berbentuk kupu-kupu, tangga ke surga, bingkai bunga-bunga, ayunan, keranjang gantung, rumah hobit dan lainnya.
Dari semua spot foto, sepeda gantung menjadi yang disukai pengunjung.
Pemandangan bukit hijau dan lautan menjadi sajian utamanya.
Khusus sepeda gantung dan keranjang gantung, seharga Rp 25 ribu sudah langsung mendapat foto dari fotograger.
Tentunya langsung dikirim ke gawai pengunjung.
Sementara wahana lainnya gratis.
Tak jauh dari Rumah Pohon ada Air terjun Waai, sekitar 10 menit perjalanan kaki.
Kedua tempat wisata ini sama-sama berada di Kaki Gunung Salahutu.
Suara air terjun pun terdengar di Rumah Pohon Waai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.