Infrastruktur Pendidikan
Pemkab Malteng Telah Usulkan Anggaran Perbaikan Bangunan Sekolah di Yainuelo melalui APBD Perubahan
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Tedy Salampessy menanggapi mirisnya kondisi bangunan SD Negeri 76 Maluku Tengah yang berlok
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Pendidikan telah mengusulkan dana perbaikan SD Negeri 76 Maluku Tengah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Tedy Salampessy menanggapi mirisnya kondisi bangunan SD Negeri 76 Maluku Tengah yang berlokasi di Negeri Administratif Yainuelo, Kecamatan Amahai itu.
"Karena itu kita usulkan di anggaran perubahan tahun ini," kata Tedy kepada TribuAmbon.com di Ruang Kerjanya, Kamis (14/4/2023).
Kata dia, pengusulan anggaran itu telah dilakukan dua kali, namun hingga kini belum diakomodir.
Karena itu, pihaknya mengambil kebijakan memasukan usulan itu ke anggaran perubahan melalui APBD.
"Ini kan sudah dua kali kita usulkan di Dana DAK tahun 2022 dan 2023, tapi tidak dapat, makannya kita coba masukan di anggaran perubahan," jelas Tedy.
Diberitakan sebelumnya bahwa kondisi atap bangunan dari dua ruang belajar (Rumbel) yakni, Kelas 3-B dan Kelas 5-B tampak bolong.
Baca juga: Miris! Sekolah di Yainuelo Maluku Tengah Rusak Parah Masih Dipakai, Kalau Hujan Siswa Dipulangkan
Bahkan seluruh bagian plafon ruangan itu sudah rusak parah. serta jendela bangunan juga sudah tidak ada.
Lebih parah lagi, saat musim hujan tiba, air akan mengenangi seluruh ruangan sehingga siswa harus dipulangkan.
"Kalau hujan tentu air masuk tergenang di dalam dua ruang kelas ini. Jadi siswa terpaksa saya pulangkan," kata Kepala Sekolah SD 76 Malteng, Ali Kubal saat ditemui TribunAmbon di sekolahnya itu.
Tak hanya Rumbel, kondisi dua kamar MCK sekolah tersebut juga sudah rusak parah dan sudah tak bisa digunakan lagi.
"WC juga juga sudah rusak sudah tidak bisa dipakai lagi," ujar Kepsek.
Kepsek berharap, segera mendapat perhatian pemerintah.
Pasalnya, setiap datang musim penghujan jam belajar siswa selalu terganggu bahkan tak jarang dirinya terpaksa memulangkan para siswa.
"Kalau hujan siswa di dua kelas ini saya suru pulang karena di dalam tergenang air," kata Kepsek.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.