Pendidikan di Maluku

Usul Perbaikan Sejak 2019, Bangunan SD Negeri 76 Maluku Tengah Tak Kunjung Diperbaiki

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 76 Maluku Tengah, Ali Kubal mengatakan, kerusakan itu sudah ia tindaklanjuti dengan mengajukan proposal ke Dinas Pen

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Lukman
Kondisi bagian dalam ruang kelas SD Negeri 75 Maluku Tengah, Negeri Adm. Yainuelo, Kec. Amahai, Maluku Tengah, Senin (10/4/2023). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRUBUNAMBON.COM - Sejak 2018 hingga saat ini, kondisi kerusakan bangunan SD Negeri 76 Maluku Tengah semakin memperihatinkan.

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 76 Maluku Tengah, Ali Kubal mengatakan, kerusakan itu sudah ia tindaklanjuti dengan mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan setempat sejak tahun 2019 lalu.

Namun, sampai hari ini tak kunjung diperbaiki.

"Sudah diajukan dari tahun 2019 tapi sampai sekarang masih seperti ini," kata Ali kepada TribunAmbon.com di lokasi, Senin (10/4/2023).

Menurutnya, proposal itu memang sudah direspon pihak Dinas Pendidikan Maluku Tengah pada tahun 2022 lalu, namun karena terkendala persoalan administrasi menyebabkan sekolah itu gagal mendapatkan anggaran perbaikan di tahun itu.

"Sudah direspon tahun lalu, tapi pas saya ketemu pihak dinas, dari dinas katakan bahwa masih ada yang kurang, persoalan administrasi makannya sekolah saya juga beberapa di Maluku Tengah belum dapat bantuan di tahun 2022 kemarin itu," ujar Ali.

Yang mengherankan kata dia, tim kontraktor bahkan sudah datang untuk melihat langsung kondisi kerusakan bangunan sekolahnya itu dan telah menghitung seluruh kerusakan yang ada.

Baca juga: Miris! Sekolah di Yainuelo Maluku Tengah Rusak Parah Masih Dipakai, Kalau Hujan Siswa Dipulangkan

Namun masih juga ada kekurangan.

"Kurang tahu juga yang jelas kami cuma diberi tahun kalau masih ada kukurangan administrasi sehingga belum bisa ditindaklanjuti," tutur Ali.

Ali berharap, pemerintah segera perhatikan keluhan yang dirasakan para murid di sekolahnya itu.

Pasalnya saat musim penghujan tiba, para siswa terpaksa harus dipulangkan, karena seluru ruang kelas yang bocor tergenang air.

"Kalau hujan siswa di dua kelas ini saya suru pulang karena di dalam tergenang air," kata Kepsek.

"Kami sungguh berharap kiranya sekolah segera mendapatkan bantuan agar proses belajar di sekolah ini," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved