HUT AMGPM
Eko Poceratu Bakar Semangat Ribuan Kader AMGPM dengan Puisi Berjudul Angkatan Iman
Eko Saputra Poceratu berhasil membakar semangat ribuan kader AMGPM dengan puisinya yang berjudul 'Angkatan Iman".
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Eko Saputra Poceratu berhasil membakar semangat ribuan kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) dengan puisinya yang berjudul 'Angkatan Iman'.
Puisi tersebut disenandungkan dalam Perayaan HUT Ke-90 AMGPM yang berlangsung di Taman Budaya, Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (26/3/2023) malam.
Di hadapan ribuan kader dan tamu undangan yang hadir, Poceratu mengungkapkan lewat puisinya bahwa orang-orang muda angkatan bersenjata iman.
Bait per bait kalimat yang dilontarkan membuah riuh tepuk tangan dan sorakan.
Dalam puisinya, AMGPM adalah garam yang tak akan pernah menjadi tawar, dan terang yang tak bisa padam.
Baca juga: Ribuan Orang Hadiri Kebaktian HUT AMGPM ke-90 di Taman Budaya Ambon
Diiringi lagu wajib I AMGPM ciptaan Pdt. F. C. Lewier pada 28 Oktober 1966 silam, semakin membakar semangat membara AMGPM.
Berikut ini puisinya:
"Wahai orang-orang muda, kalian adalah tifa di dada. Debar, detak, di jantung itu, adalah nyawa dunia ini.
Wahai orang-orang muda, kalian adalah angkatan bersenjata iman. Nyali, ketulusan, kesungguhan kalian adalah jiwa dunia ini.
Kau, tidak lahir untuk mati, kau lahir untuk menghidupkan yang hampir mati.
Di pelosok-pelosok pulau, di gubuk-gubuk yang gelap, di jalan-jalan yang hitam, di rimba penuh misteri, kau adalah akar segala pertumbuhan.
Tunas-tunasmu menantang musim. Ranting-rantingmu menghadang petir. Cabang-cabangmu menahan badai.
Cobaan sebesar apapun, tidak boleh membuatmu gentar satu kali pun.
Walau, zaman berubah, kau tidak berubah.
Kau mengubah. Walau, godaan merayu, jurang menipu, kau tidak menjatuhkan.
Kau membangkitkan. Walau daun gugur, air mata gugur, kau menumbuhkan.
Walau terluka, berdarah, kau tidak menyerah.
Kau memperjuangkan. Walau difitnah, diludah, kau tidak membalas dengan benci. Kau mengampuni.
Ingatlah, kita adalah angkatan muda, meskipun 90 tahun, 1000 tahun, sejuta tahun.
Kita tetaplah angkatan muda, meskipun angka-angka bertambah, nyali dan cinta kita untuk melayani Tuhan tidak akan menua.
Sebab tiang-tiang persatuan kita dibangun dengan garam dan terang.
Garam tidak akan habis, asinnya. Terang tidak akan sirna, cahayanya.
Selama iman terus bertumbuh di dalamNya, maka air mata pun akan berubah menjadi air mata api, yang membakar seluruh tantangan-tantangan menjadi bintang-bintang di dalam kegelapan.
Ingatlah, kita adalah Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku. Tanamkan itu di dalam jiwamu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.