Pilot Susi Air Disandera KKB

Ternyata Segini Harga Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB di Papua

Hal itu diungkapkan Kuasa hukum Susi Air Donal Fariz. Adapun jenis pesawat yang dibakar adalah Pilatus Porter PC-6 Turbo. Pesawat tersebut sudah tid

|
Editor: Adjeng Hatalea
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
ILUSTRASI: Sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023), Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY hilang kontak. 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Pesawat Susi Air yang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, senilai 2 juta dollar AS atau Rp 30,4 miliar (dengan kurs Rp 15.238).

Hal itu diungkapkan Kuasa hukum Susi Air Donal Fariz.

Adapun jenis pesawat yang dibakar adalah Pilatus Porter PC-6 Turbo.

Pesawat tersebut sudah tidak diproduksi lagi.

"Nilai harga pesawat itu saja 2 juta dollar AS. Jadi harga pesawat itu 2 juta dollar AS, dan tidak ada lagi diproduksi baru sekarang, karena sudah close," ujar Donal saat ditemui di SA Residences, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).

Dengan kerugian Susi Air tersebut, Donal menyebut mustahil bagi KKB jika ingin meminta uang kepada pihaknya sebagai pengganti untuk melepas pilot Susi Air, Philips Marthens.

Dia menekankan, apabila memang KKB meminta pengganti Philips yang disandera itu, maka pemerintah yang akan bernegosiasi.

"Jadi tidak tahu kami berapa uang, dan bagaimana uangnya diminta. Tidak mungkin minta uang ke Susi Air di tengah pesawatnya dibakar," tuturnya.

Baca juga: Minta Maaf atas Penyanderaan Pilot Philips Mark di Papua, Susi Pudjiastuti: Saya Tak Habis Pikir

Sementara itu, Susi Air juga mengalami kerugian lain akibat peristiwa pembakaran dan penyanderaan ini, antara lain jadwal penerbangan yang tertunda.

Secara rinci, Donal mengatakan, pihaknya kesulitan untuk menghitung kerugian Susi Air akibat insiden pembakaran pesawat ini.

"Susah saya menghitung ya. Yang jelas satu frekuensi penerbangan itu, nilai subsidi pemerintah itu lebih kurang Rp 14 juta-an satu flight per jam," jelas Donal.

"Sekarang penerbangan 22 hari ke Kabupaten Nduga tidak lagi bisa terlaksana. Nilai kerugian pesawat itu 2 juta dollar AS. Makanya kami terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan. Karena subsidi yang diterima Susi Air itu subsidi dari APBN," imbuhnya.

Sebagai informasi, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).

Belakangan diketahui, pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY yang dikendarai Philips itu dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat. Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP).

Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing

. Sementara Philips masih dibawa KKB. TNI hingga Polri pun terus mengupayakan agar Philips Marthens bisa dibebaskan.(*)

 

(Kompas.com / Adhyasta Dirgantara / Bagus Santosa)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved