Ambon Hari Ini
Diantara Sampah, Belasan Mahasiswa Sampaikan Aspirasi ke Pemkot Ambon
Tumpukkan sampah dibuang mereka tepat didepan Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang menerima aksi unjuk rasa tersebut.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Belasan mahasiswa mengatasnamakan Gerakan Rakyat Kota Ambon Mengunggat (GEMPAR) berunjuk rasa di Balai Kota Ambon, Jumat (24/2/2023).
Tumpukkan sampah dibuang mereka tepat didepan Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang menerima aksi unjuk rasa tersebut.
Koordinator aksi, Akbar Hatapayo mengatakan sampah yang dibuang mereka itu bentuk kekecewaan kepada Pemerintah yang dinilai tak mampu mengatasi persoalan sampah di Kota Ambon.
Terkhusus di Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
"Ini bentuk kekecewaan kami terhadap Pemerintah Kota Ambon, berulang kali kami mengajukan audiensi dengan Pemkot untuk membahas penanganan sampah. Namun hingga saat ini tak ada respon dari Pemerintah. Kami juga tidak mau demo seperti ini, tapi dari Pemerintah Kota sendiri tidak menanggapai keseriusan kami," kata Hatapayo saat menyampaikan aspirasi ke Wattimena.
Baca juga: Simak Harga Bawang, Tomat dan Cabai Rawit di Pasar Mardika Jelang Ramadan 1444 H
Baca juga: Bodewin Wattimena Tak Mau Ada Pembangunan Lapak di Terminal Mardika Ambon
Lanjutnya, permasalahan sampah seperti di tanjakan 2000 sudah terlalu parah.
Sampah terus menumpuk mengakibatkan masalah pada irigasi, bahkan pergeseran tanah.
Hatapayo berharap, Pemerintah juga menyediakan bak sampah.
Selain itu, sosialisasi sampah bagi masyarakat.
Gempar pun akan siap membantu Pemerintah dalam penanganan sampah. Bahkan mereka juga pernah mensosialisasikan hal tersebut ke masyarakat
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena kemudian menjelaskan kendala dan penanganan sampah yang telah dilakukan Pemerintah.
Salah satu kendala di Batu Merah yakni tak ada lahan, tak ada warga yang mau memberikan lahan untuk dipakai sebagai bak sampah.
Bahkan, pihaknya sudah memberi tugas kepada Lurah dan Kepala Desa untuk mencari lahan yang tersedia.
"Memang persoalan sampah ini tidak dengan mudah. Namun hingga saat ini saya menjabat, persoalan sampah mulai teratasi. Untuk di Batu Merah, masalah bak sampah karena tidak ada yang mau kasih lahan, satu bulan saya kasi tugas untuk lurah, camat sampai kades juga belum dapat. Karena semua pakai untuk pribadi," kata Wattimena kepada GEMPAR.
Selain itu kurangnya armada yang layak pun menjadi halangan pemerintah menangani sampah.
Dia berharap, Pemerintah dan masyarakat bisa bergandeng tangan menyelesaikan sampah di Kota Ambon. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.