Gempa Guncang Maluku

Update Kerusakan Pasca Gempa 7,5 Magnitudo, Total 360 Unit Rumah Rusak di MBD dan KKT

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Maluku, Sandhy Luhulima mengatakan, berdasarkan data yang

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Ist
Update Gempa 7,5 Tanimbar 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku membeberkan update kerusakan rumah pasca gempa 7,5 Magnitudo yang mengguncang Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Kepuluan Tanimbar (KKT) dan sekitarnya, Selasa (10/1/2023) lalu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Maluku, Sandhy Luhulima mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, total kerusakan rumah di dua wilayah terdampak itu ada 360 unit.

“Sebelumnya ada 290 unit, setelah kita update lagi terdata 360 unit rumah warga yang rusak,” kata Luhulima kepada TribunAmbon.com, Jumat (13/1/2023).

Dijelaskan, dari total 360 unit itu, 215 unit kerusakan ada pada wilayah KKT.

Dengan rincian, 203 unit rusak ringan, rusak sedang tidak ada, dan rusak berat 15 unit.

“Jadi untuk di KKT memang tidak ada kerusakan sedang, ini berbeda dengan di MBD,” ungkapnya.

Sementara, 142 kerusakan rumah lainnya ada pada wilayah MBD.

Baca juga: Update Gempa Magnitudo 7,5 di MBD dan KKT: Tak Ada Korban Jiwa, Total 11 Orang Luka-luka

Baca juga: Perkuat Armada Laut di Maluku, PT Pelni Cabang Ambon Tambah 2 Kapal

Dengan rincian, 88 rusak ringan, 32 unit rusak sedang, dan 22 unit rumah rusak berat.

Diketahui, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 7,5 terjadi Selasa (10/1/2023) pukul 02.47 WIT.

Gempa tersebut berpusat di laut pada kedalaman 131 KM di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur, sekitar 148 KM barat laut Maluku Tenggara Barat.

Gempa tersebut dirasakan pada skala V MMI di Kota Saumlaki; IV MMI di Dobo dan Tiakur; III-IV MMI di Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Sorong, dan Kaimana; II-III di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang; serta II MMI di Ambon dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat).

Pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.

Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Pada skala V MMI, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang-tiang dan barang besar bergoyang. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved