Angka Pengangguran di Maluku 6,93 Persen di Tahun 2022

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Maluku pada tahun 2022 menurun 0,51 persen dari tahun 2021.

Tanita
Kepala Bidang Pentalattas (Penempatan Kerja, Pelatihan dan Produktivitas) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku, Donald Sahetapy saat wawancara diruang kerjanya, Senin (2/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Angka pengangguran di Provinsi Maluku pada tahun 2022 alami penurunan.

Kepala Bidang Pentalattas (Penempatan Kerja, Pelatihan dan Produktivitas) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disnaker Trans) Provinsi Maluku, Donald Sahetapy mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Maluku pada tahun 2022 menurun 0,51 persen dari tahun 2021.

Tercatat, TPT ditahun 2022 sebanyak 6,44 persen, sedangkan tahun 2021 sebanyak 6,93 persen.

“Kalau kita lihat indikiator makro ketenagakerjaan terkait angka pengangguran kalau dibanding dengan 2021 ada 6,93 persen. Sedangkan untuk tahun 2022 itu 6,44 persen. Dia menurun,” kata Sahetapy kepada TribunAmbon.com, diruang kerjanya, Senin (2/1/2023).

Sementara jumlah angkatan kerja (AK) pada tahun 2022 sebanyak 876.813, meningkat 16.469 orang dibanding tahun 2021.

Angkatan kerja merupakan penduduk usia produktif yang terdiri dari tenaga kerja, sementara tidak bekerja, dan pengangguran.

Sedangkan, jumlah warga bekerja di tahun 2022 sebanyak 820.379, meningkat dari Tahun 2021 yang hanya 800.755.

Sahetapy mengatakan Pemerintah melalui Disnakertrans Provinsi Maluku terus berupaya mengurangi angka pengangguran di Maluku dengan beragam program.

Salah satunya, program pemagangan dalam Negeri, dikhususkan bagi lulusan sekolah maupun sarjana yang belum mendapat pekerjaan.

Program tersebut, nantinya lulusan akan dilatih kemudian magang di Perusahaan selama 5 Bulan dengan insentif dari Pemerintah.

“Kita ada punya program, Kemenaker canangkan Sembilan lompatan dan yang kita jalani dalam mengatasi pengangguran. Salah satunya, itu terkait program perluasan kesempatan kerja. Itu program pemagangan dalam Negeri. Kita rekrut untuk masuk magang ke perusahaan. Nantinya bila kinerja baik, bisa langsung tanda tangan kontrak dengan perusahaan,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sahetapy menjelaskan, ada program lainnya yang bisa diikuti para pencari kerja seperti pelatihan, job fair, dan lainnya.

Sahetapy berharap, para pencari kerja lebih aktif mengikuti pelatihan untuk mempersiapkan diri sembari mencari lowongan kerja. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved